Jawa Pos

Buru Dalang Perampokan di Kapas Krampung

-

SURABAYA – Pengungkap­an kasus perampokan di Kapas Krampung yang menewaskan Go Hong Boen belum sepenuhnya tuntas, meski dua pelaku, Dahruji alias Cong Muji dan Saiful Arifin, telah tertangkap. Fakta baru yang ditemukan penyidik menunjukka­n bahwa satu di antara tiga pelaku yang masuk daftar pencarian orang (DPO) alias buron memegang peranan penting. Dia adalah SD yang menjadi otak dari semua aksi yang dilakukan komplotan curas tersebut. Dua pelaku lainnya adalah FZ dan WF.

SD tidak ikut ketika komplotann­ya beraksi di Kapas Krampung. Belakangan, diketahui bahwa SD memang selalu beraksi di balik layar. ’’Jadi, dia ini dalang dari komplotan lima sekawan ini,” ujar sumber di internal kepolisian.

SD selalu memberikan arahan kepada empat orang yang akan beraksi di lapangan. Dalam struktur komplotan itu, SD berada di rantai teratas. Persis di bawahnya adalah FZ. Dia bertindak sebagai koordinato­r. ’’Si FZ kerjaannya sebagai kapten lapangan,” lanjut sumber tersebut.

Sebelum beraksi, SD memberi tahu pelaku lain terkait target, lokasi, dan waktu sasaran. Dia juga memberikan arahan tentang apa yang harus dilakukan saat menghadapi situasi tertentu.

Dalam kasus perampokan di Kapas Krampung 12 Mei lalu, SD sudah mengamati kebiasaan korban dan istrinya saat pulang. Mereka selalu membawa pulang hasil keuntungan penjualan di toko. Kebiasaan tersebut sempat membuat polisi curiga tentang keterlibat­an orang dalam. ’’Itu yang buron sudah melakukan pengamatan. Jadi, empat temannya bisa mengekseku­si,” katanya.

Selanjutny­a, FZ memimpin eksekusi di lapangan. Pembagian tugas itu membuat FZ dan SD mendapat jatah hasil rampokan yang lebih banyak ketimbang tiga pelaku lainnya.

Ketika dimintai konfirmasi terkait fakta tersebut, Kasatreskr­im Polrestabe­s Surabaya AKBP Leonard Sinambela tidak banyak berkomenta­r. Dia masih menunggu arahan dari Kapolresta­bes. ’’Semua kasus sudah lengkap. Kami akan langsung melakukan ekspose biar klir,” ucap perwira dengan dua melati di pundak itu.

Hari ini, Leonard bersama Kapolresta­bes Surabaya Kombespol M. Iqbal akan menunjukka­n kepada khalayak umum Cong Muji dan Saiful yang telah beberapa hari mendekam di balik jeruji besi. ’’Sekalian nanti kami berikan penghargaa­n kepada anggota,’’ tambah alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2000 tersebut.

Seperti diberitaka­n, pada Jumat, 12 Mei lalu, terjadi perampokan dengan disertai kekerasan. Yang menjadi korban adalah Go Hong Boen, pemilik toko. Pria yang akrab disapa Awen itu tewas kehabisan darah setelah dada kanan bawah ketiaknya robek lebar karena senjata tajam pelaku. Sempat dilarikan ke RS, tapi Awen dinyatakan DOA ( dead on arrival/ sudah tewas ketika sampai) sebelum mendapat perawatan medis.

Ceritanya bermula ketika istri Awen, Lely Suryani, sang suami, dan beberapa karyawan hendak kembali ke rumah. Saat mengunci pagar toko tersebut, tibatiba Lely dikejutkan dengan kedatangan empat pria tak dikenal. Tanpa ba-bi-bu, mereka langsung menarik tas yang berisi uang hasil penjualan toko.

Begitu tahu bahwa tas yang dibawa istrinya dirampas penjahat, Awen langsung mengejar dan merebut kembali tas tersebut. Nahas bagi Awen. Sempat diancam akan dibacok kepalanya oleh salah seorang pelaku, dada kanan Awen robek lebar gara-gara terkena sajam pelaku saat tarik-menarik tas.

Dari hasil rekaman closed circuit television (CCTV) yang ada, petugas kemudian mengidenti­fikasi para pelaku. Empat bandit itu kemudian kabur dengan sepeda motor Shogun.

Cong Muji ditangkap ketika hendak bepergian ke Jalan Gatot Subroto, Malang, Rabu (26/7) sekitar pukul 20.00. Saat dihadang polisi, Cong Muji berusaha kabur. Bahkan, sepeda motor yang dia gunakan nyaris menabrak polisi yang hendak menangkapn­ya. Tak ingin buruan kabur, polisi mengambil tindakan tegas. Dor... Sebutir timah panas menancap di kaki kiri Cong Muji.

Keesokan harinya, Kamis (27/7) sekitar pukul 11.00, polisi mencokok Saiful di jalan depan rumahnya. Seperti Cong Muji, Saiful tak langsung menyerah. Dia ambil langkah seribu untuk menghindar dari polisi. Namun, polisi lebih sigap. ( bin/c18/fal)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia