Jawa Pos

Bahasa Khas Gresik Jadi Nama Minuman

Memopulerk­an segala sesuatu berciri khas Gresik bisa dilakukan sesuai passion dan keahlian. Choirul Makluf mengkreasi­kan beragam jenis ramuan minuman dengan bahasa atau kata asli Gresik.

- NURUL KOMARIYAH

DUA tangan Muhammad Choirul Makluf begitu cekatan mencampur perasa stroberi, jeruk, dan mangga dalam sebuah wadah plastik. Tidak sampai dua menit, racikan minuman perpaduan warna merah dan kuning siap dihidangka­n. Minuman tersebut tidak hanya punya paduan warna yang cantik. Namanya pun unik.

Irul, sapaan Choirul, menamai minuman itu dengan sebutan jaguaran. Dia mengambil nama tersebut dari bahasa Gresik yang berarti bertengkar. Minumanmin­uman dengan varian lain pun diberi nama khas bahasa Gresikan. Misalnya, letrek yang berarti centil, seru yang bermakna banget, dan tayo atau memuaskan. Ada pula nama-nama lain khas Kota Giri. Misalnya, lekoh, munyer, dan akas.

Alumnus D- 3 akuntansi Universita­s Airlangga (Unair) Surabaya itu juga membuat minuman dengan nama gelis. Sekilas mirip kata Sunda yang berarti cantik. Namun, gelis yang dimaksud adalah bahasa Gresik yang punya arti cepat. Uniknya, nama tersebut ternyata mendatangk­an hoki tersendiri.

Irul mengatakan, gelis merupakan varian minuman yang lebih cepat laku dibandingk­an yang lain. Yang paling favorit dan paling cepat habis memang gelis,’’ ungkapnya.

Ada pula beberapa nama minuman yang punya akronim sama dengan komposisin­ya. Misalnya, minuman siro (dalam bahasa Gresik berarti kamu). Itu merupakan campuran susu, kopi, dan oreo. Atau, eson yang artinya saya dengan komposisi melon, susu, dan kopi vanila.

Irul membuat nama-nama itu bukan tanpa maksud. Ada misi khusus. Yakni, membumikan kembali bahasa khas Gresik. Terutama memperkena­lkan bahasa tersebut pada anak-anak muda yang sudah tidak mengenal katakata itu. Dia merasa bukan seorang seniman atau musisi yang bisa membuat syair lagu berbau Gresik.

Jadi, ya lewat passion saya meracik minuman seperti ini. Saya ingin ikut memperkena­lkan bahasa khas Gresik,’’ papar lelaki 25 tahun itu.

Irul menuturkan, dirinya kali pertama membuka Kedai Gresik’an pada 18 Juni 2015. Saat itu dia memakai gerobak yang diletakkan di dalam sebuah stan di kawasan Pasar Senggol. Namun, sejak Juli 2017 dia merenovasi stan tersebut dengan menambahka­n sentuhan yang lebih muda. Tidak lagi menggunaka­n gerobak, tetapi tatanan ala minibar terbuka.

Irul juga menambahka­n dua buah lentera damar kurung. Juga, lukisan tembok bergambar damar kurung. Irul sendiri mengawali karirnya sebagai waitress paro waktu di kafe House of Sampoerna, Surabaya. Dua tahun di sana, dia tertarik pada pembuatan minuman. Banyak bertanya tentang racikan minuman kepada para bartender.

Aku punya prinsip. Di mana pun bekerja, rugi kalau nggak dapat ilmu,’’ ungkapnya. (*/c15/roz)

 ?? NURUL KOMARIYAH/JAWA POS ?? kembangkan bisnis: Choirul Makluf di Kedai Gresik’an miliknya.
NURUL KOMARIYAH/JAWA POS kembangkan bisnis: Choirul Makluf di Kedai Gresik’an miliknya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia