Jawa Pos

Hari Ini Mulai Tutup Kalianak

-

SURABAYA – Para pengguna jalan yang bakal melintasi Jalan Kalianak, tampaknya, harus mempertimb­angkan ulang rutenya jika tidak ingin terjebak kemacetan. Sebab, hari ini pembetonan jalan nasional tersebut mulai dikerjakan oleh Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional (BBPJN) VII. Bahan material, termasuk besi kerangka, didrop di lokasi sejak kemarin.

Menurut rencana, pembetonan dilakukan sebidang dahulu. Yakni, jalur di sisi selatan. Setiap bidang itu memiliki panjang 200 meter dengan lebar sekitar 7 meter

Tinggi beton mencapai 37 sentimeter yang terdiri atas 27 sentimeter konstruksi dan sisanya lean concrete (LC).

Pengerjaan per bidang diperkirak­an 10 hari. Sebab, asumsi pengerjaan per hari hanya 20 meter. Setelah tuntas satu bidang, pengerjaan akan berlanjut ke bidang berikutnya. Pengerjaan diperkirak­an membutuhka­n waktu yang sama.

Kepala Satuan Kerja Metropolit­an I Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional (BBPJN) VIII Yudi Widargo menyatakan, pengerjaan berlangsun­g 24 jam. Karena itu, jalur menuju jalan tersebut ditutup.

Persiapan penutupan mulai terlihat kemarin. Pertigaan Krembangan ke arah Gresik mulai ditutup. Polsek Krembangan memasang tulisan jalur dialihkan karena ada pengerjaan jalan. Pemandanga­n serupa terlihat di pertigaan Tandes. Kendaraan dari arah Gresik dialihkan menuju Jalan Margomulyo. ”Penutupan itu hanya 30 hari,” ujar Yudi.

Dia menegaskan, penutupan ditujukan untuk kendaraan roda empat atau lebih. Sepeda motor masih bisa melalui jalan tersebut. Sebab, pengerjaan masih menyisakan jalur lain yang bisa dilewati. ”Kalau hanya untuk sepeda motor, tidak mengganggu pengerjaan,” jelas dia.

Yudi berharap rencana pembetonan berjalan sesuai rencana. Jika tidak ada aral melintang, pada September mendatang, jalur yang banyak dilewati truk dan kendaraan besar tersebut sudah mulus. Dia juga berharap selama pengerjaan berlangsun­g, cuaca Surabaya cerah. Panas dibutuhkan agar beton lekas kering dan hasilnya kuat. ”Kalau panasnya terik, ketahanan beton menjadi lama,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Kepala BBPJN VIII I Ketut Dharmawaha­na menyampaik­an, anggaran yang diterima tahun ini terbatas. Dia menyebut angka Rp 1,5 triliun untuk semua pengerjaan. Mulai perbaikan, penambalan, hingga pembanguna­n jalan maupun jembatan baru. ”Anggaran itu sudah habis. Tinggal sisa lelang yang sedang dimasukkan,” katanya.

Ketut menyatakan, Rp 1,5 triliun sama dengan jumlah anggaran yang diterima tahun lalu. Anggaran itu termasuk ngepres. Meski begitu, Ketut tidak ingin menjadikan anggaran tersebut sebagai masalah di lapangan. Pengerjaan dan perawatan tetap berlangsun­g sesuai rencana. ” Yang terpenting, hasil kami laporkan sesuai kondisi di lapangan,” ungkap dia.

Saat ini, panjang jalan nasional di Jawa Timur yang dikelola BBPJN VIII mencapai 2.361 kilometer. Dari jumlah tersebut, tidak semuanya dinyatakan mulus. Banyak jalan yang membutuhka­n perbaikan khusus. BBPJN VIII memaksimal­kan anggaran yang ada untuk melakukan penanganan ala kadarnya. (riq/c6/ano)

 ?? GHOFUUR EKA/JAWA POS ??
GHOFUUR EKA/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia