Ketua KPK Dampingi Novel
Hari Ini Diperiksa Polisi di KBRI di Singapura
JAKARTA – Janji Kapolri Jenderal Tito Karnavian memeriksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan di Singapura bakal terealisasi hari ini (14/8). Pemeriksaan tersebut rencananya dilakukan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura. Ketua KPK Agus Rahardjo bersama beberapa pegawai komisi antirasuah itu akan mengawal langsung langkah tim kepolisian tersebut.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah menjelaskan, koordinasi terkait pemeriksaan sudah dilakukan setelah mendapat surat dari Polri Jumat (11/8)
”Setelah surat dari Polri diterima KPK Jumat lalu, koordinasi kami lakukan dan direncanakan peme- riksaan dilakukan besok di KBRI Singapura,” katanya kemarin (13/8).
Hanya, Febri belum bisa menyebutkan secara detail apa saja materi pemeriksaan terhadap Novel. Yang jelas, pihaknya ber- harap, setelah memeriksa korban, dalam hal ini Novel, kepolisian segera menetapkan siapa pelaku lapangan dan dalang di balik penyiraman air keras pada 11 April lalu itu. ”Kami berharap pelaku penyerangan bisa segera diproses,” ucapnya.
Langkah Polri memeriksa Novel di Singapura sebenarnya telah direncanakan sejak lama. Tepatnya setelah Kapolri melakukan koor- dinasi dengan pimpinan KPK pada 19 Juni lalu. Dalam koordinasi tersebut, Kapolri bersama tim penyidik kepolisian menjelaskan progres penanganan kasus penyerangan Novel. Serta mengajak KPK terlibat di dalamnya.
Febri menyatakan, meski pemeriksaan Novel bukan syarat utama ditemukannya pelaku penyerangan, pihaknya berharap ada titik terang setelah kegiatan di Singapura. ”KPK dan keluarga juga berharap doa dari seluruh pihak agar operasi dan segala perawatan berhasil. Dan para penegak hukum diberi kekuatan untuk mengungkap kasus ini.”
Setelah pemeriksaan oleh tim penyidik Polri, Novel rencananya juga menjalani operasi besar mata kirinya tepat pada Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang. Sebagaimana diketahui, mata kiri ketua Wadah Pegawai (WP) KPK tersebut mengalami luka cukup serius. Serangan air keras yang mengenai wajahnya membuat sel kornea mata kiri yang berwarna hitam tidak bisa bergerak lagi alias mati.
Sebelumnya, kepada Jawa Pos Novel sempat mempertanyakan niat Polri memeriksa dirinya. Sebab, keterangan sudah pernah disampaikan kepada polisi. Baik itu kepada polsek, polres, polda, Bareskrim, maupun densus. ”Jadi, kalau saya dibilang tidak memberikan keterangan, saya kira humasnya (Polda Metro Jaya dan Polri, Red) tidak tahu,” ucap Novel. Minta Otopsi Jasad Marliem Sementara itu, misteri kematian saksi kunci kasus megarasuah kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Johannes Marliem di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS), semakin mengundang rasa penasaran publik. Itu terjadi setelah mencuatnya spekulasi bahwa direktur PT Biomorf Lone LLC tersebut tewas karena dibunuh pada kamis dini hari lalu (10/8), bukan bunuh diri sebagaimana yang dilaporkan kepolisian AS.
KPK diminta segera memeriksa indikasi ketidaklaziman meninggalnya Marliem di kawasan elite Beverly Grove tersebut. Setidaknya meminta otoritas keamanan LA untuk mengotopsi jasad Marliem yang disebut-sebut tewas karena luka tembak di salah satu bagian tubuhnya.
’’KPK harus meminta (otopsi jasad Marliem, Red) secara formal,’’ kata peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar kepada Jawa Pos kemarin (13/8).
Dari hasil otopsi tersebut, penyebab kematian Marliem bisa diketahui secara terbuka. ’’Kalau sekarang kan masih simpang siur (penyebab kematian Marliem, Red),’’ ujarnya.
Sampai saat ini, otoritas keamanan AS baru sekadar merilis informasi bahwa jasad yang ditemukan tewas di sebuah rumah di Beverly Grove adalah Johannes Marliem. Sementara itu, penyebab kematian dan motif terjadinya insiden belum diketahui hingga sekarang. Padahal, hal itu sangat penting untuk memastikan apakah Marliem tewas karena bunuh diri atau dibunuh. (tyo/c9/c5/agm/ang)