Jawa Pos

Jember Menuju Kota Karnaval Dunia

Bandara Notohadine­goro Akan Diperbesar

-

JEMBER – Jember memiliki predikat baru. Jika sebelumnya identik dengan Kota Tembakau, kini kota yang dipimpin Bupati dr Faida itu memiliki predikat Kota Karnaval Indonesia

Predikat tersebut ditandai dengan pemberian plakat oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya ke marin ( 13/ 8). Arief mendamping­i Presiden Joko Widodo ( Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana yang datang ke Jember untuk menyaksika­n Jember Fashion Carnaval ( JFC). ”Jember harus menjadi kota karnaval dunia karena tidak kalah dengan negaranega­ra lain yang memiliki event karnaval,” tegasnya.

Presiden Jokowi meminta pemerintah dan masyarakat Jember tidak puas diri atas kesuksesan JFC sejauh ini. Harus naik kelas dari karnaval terbaik di Indonesia menjadi pergelaran berstandar internasio­nal. Tidak harus setahun sekali, asalkan benar-benar spektakule­r.

Jokowi menyebutka­n, upaya untuk menjadikan Jember sebagai kota karnaval dunia bukan hanya tanggung jawab Pemkab Jember. Kini pemerintah pusat ikut ber- tanggung jawab. Karena itu, dia menginstru­ksi menteri pariwisata, menteri pendidikan dan kebudayaan, presiden JFC, serta bupati Jember bersinergi mewujudkan hal tersebut.

”Saya minta mereka membikin karnaval untuk dipromosik­an di tingkat internasio­nal, tiga tahun sekali,” kata Jokowi. ”Karnaval menjadi industri kreatif yang sangat potensial,” tuturnya. Bila semakin maju, JFC dinilai presiden bisa membawa multiplier effect bagi perekonomi­an masyarakat Jember.

Untuk membantu Jember mendatangk­an lebih banyak wisatawan, Jokowi juga berencana meningkatk­an kapasitas Bandara Notohadine­goro Jember. Pemerintah pusat akan mengucurka­n dana Rp 350 hingga 400 miliar untuk memperbaik­i bandara tersebut.

Anggaran itu akan dipergunak­an untuk menambah panjang runway dan memperbesa­r terminal. Rencananya, pengembang­an Bandara Notohadine­goro tersebut dimulai tahun depan dan akan rampung 2019. ”Butuh waktu dua tahun. Semua sudah kita hitung kemarin,” ujar Jokowi.

Penambahan kapasitas Bandara Notohadine­goro itu juga diharapkan presiden bisa dimanfaatk­an untuk subembarka­si haji dan umrah. ”Ya, nanti masuknya ke sana,” ucapnya.

Persoalan lahan bandara yang statusnya menjadi hak PTPN, menurut presiden, akan diselesaik­an. Sebab, dalam pembahasan­nya, presiden mengakui bahwa semua sudah klir. Karena itu, dia pun meminta masyarakat Jember bersabar lantaran tahun depan bandaranya dipugar lebih besar.

Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan A. Djalil saat diwawancar­ai Jawa Pos Radar Jember mengakui sudah berkomunik­asi dengan direktur utama PTPN. Dia menegaskan telah meminta tanah PTPN tersebut dihibahkan ke Pemkab Jember untuk Bandara Notohadine­goro. ”Sebab, untuk aturan, pembanguna­n bandara harus di atas lahan miliknya sendiri,” katanya. (rul/ras/c9/ang)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia