Jawa Pos

Dalam 5 Hari, 64 Bayi dan Anak-Anak Meninggal

Karena RS Pemerintah Nunggak Oksigen

-

GORAKHPUR – Sebanyak 64 bayi dan anak-anak yang dirawat di Baba Raghav Das (BRD) Hospital, Gorakhpur, Negara Bagian Uttar Pradesh, India, tewas. Dugaan sementara, mereka harus kehilangan nyawa karena kekurangan oksigen. Pushpa Sales yang menyediaka­n oksigen untuk rumah sakit milik pemerintah tersebut menghentik­an suplai gara-gara BRD menunggak pembayaran sebesar 6,9 juta rupee atau setara dengan Rp 1,4 miliar.

Efek skandal kematian itu, penduduk langsung mengecam dan meminta Kepala Menteri (setara gubernur) Uttar Pradesh Yogi Adityanath untuk mundur dari jabatannya. Adapun kepala BRD akhirnya berhenti sementara hingga penyelidik­an usai dan membuahkan hasil. ”Pemerintah negara bagian (Uttar Pradesh, Red) bertanggun­g jawab penuh atas kasus itu. Kepala menteri dan menteri kesehatan harus segera mundur dan para dokter seharusnya tak disalahkan,” ujar salah satu pemimpin senior di Partai Kongres, Ghulam Nabi Azad.

Komisaris Polisi Gorakhpur Anil Kumar mengakui bahwa ada kematian puluhan bayi di BRD dalam rentang waktu lima hari. Yaitu mulai Senin (7/8) hingga Jumat (11/8). Dia juga membenarka­n bahwa BRD memiliki utang kepada Pushpa Sales.

Namun, Kumar yakin bahwa penyebab kematian pasien di BRD bukanlah masalah oksigen. Menurut dia, para pasien itu meninggal karena penyakit yang diderita. Versi Kumar, sebagian besar pasien yang meninggal memang sakit parah. Beberapa di antaranya menderita radang otak. Sabtu (12/8) ada 11 lagi pasien anak yang meninggal di luar 64 pasien itu.

Pernyataan itu bertentang­an dengan kesaksian keluarga korban. Keluarga yakin bahwa oksigen menjadi faktor utama kematian putra-putri mereka. Puncak krisis oksigen tersebut Kamis lalu (10/8). Saat itu oksigen sudah sangat tipis sehingga pihak rumah sakit menggunaka­n 52 tabung oksigen cadangan. Namun, jumlah tersebut sepertinya tidak mencukupi. Hari itu 30 pasien anak meninggal dunia.

”Kami melihat bayi kami berjuang untuk bernapas dan kami tidak bisa melakukan apa pun,” ujar Parmatma Gautam. Keponakann­ya yang masih berusia satu bulan, Roshan, menjadi salah satu korban tewas saat suplai oksigen berhenti. (AFP/BBC/sha/c11/any)

 ??  ?? RAJESH KUMAR SINGH/AP PHOTO NYAWANYA TERANCAM: Anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit Baba Raghav Das tidak mendapat suplai oksigen yang memadai.
RAJESH KUMAR SINGH/AP PHOTO NYAWANYA TERANCAM: Anak-anak yang dirawat di Rumah Sakit Baba Raghav Das tidak mendapat suplai oksigen yang memadai.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia