Jawa Pos

Sukses Jadi Artis Ibu Kota

Surabaya memang menyimpan banyak talent seni. Salah satunya adalah Videmarsha Anasuciara Prabaswara. Siswi kelas XI MIA 6 SMAN 16 Surabaya itu berhasil menjebol panggung industri hiburan di Jakarta.

-

’’PERTAMA dibilang lolos bukannya

seneng, malah stres,’’ ucap Videmarsha Anasuciara Prabaswara, mengenang perjuangan­nya dalam meraih juara di ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta. Betapa tidak, dalam event tersebut, Marsha tidak hanya dituntut menunjukka­n kemampuan olah vokalnya. Dia juga harus bisa menari. Padahal, dia tidak pernah berlatih dance.

Telanjur basah, perjuangan tidak boleh berhenti hanya karena tidak bisa menari. Marsha pun melatih koreografi­nya. Awalnya memang sulit, tapi gadis berdarah Sunda-Tionghoa- Madura itu tak menyerah. Akhirnya, dia terbiasa dengan ritme menyanyi sambil menari.

Selama masa karantina di Jakarta, Marsha sempat tak tahan. Dia bahkan telah mempersiap­kan diri jika harus dieliminas­i. Namun, ternyata, dia terus melaju ke babak final. Akhirnya, dia ditetapkan sebagai juara II dalam ajang pencarian bakat tersebut.

Kini, gadis kelahiran 20 Mei 2001 itu tidak hanya sibuk di sekolah. Pada waktu tertentu, dia harus bolak-balik Surabaya– Jakarta untuk menjalanka­n tugas sebagai anggota girlband Soulsister­s. ’’Alhamdulil­lah, ini cita-cita dari kecil. Ingin jadi artis,’’ tuturnya.

Sejak TK, Marsha memang akrab dengan dunia tarik suara. Kala itu, dia mewakili sekolah untuk mengikuti kontes menyanyi dalam kegiatan Hari Anak Nasional. Tak disangka, pada lomba pertamanya tersebut, dia berhasil meraih juara I tingkat Kota Surabaya.

Mengetahui bahwa Marsha memiliki bakat menyanyi, Kurniadi Marbawa dan Silviana Dewi memberikan les privat vokal kepada anak bungsunya itu. Gadis yang mengidolak­an Beyonce tersebut beberapa kali mengikuti ajang pencarian bakat di televisi. Dia juga membentuk band dengan saudara dan teman-temannya di Surabaya. Mereka sering diminta tampil di berbagai acara. Baik dari pemkot maupun swasta.

Selama ini, Marsha memiliki waktu khusus untuk melatih kemampuan vokalnya. Seminggu sekali, dia berlatih dengan guru lesnya selama setengah hingga satu jam. Saat hendak mengikuti lomba, durasi latihan diperpanja­ng.

Marsha tidak pernah lepas dari yang namanya menyanyi. Ketika tidak sedang berlatih, dia tetap bernyanyi. Bisa di kamar, kamar mandi, atau di kelas. ’’Lagi diem tiba-tiba nyanyi sendiri,’’ ujar gadis yang jago bermain piano, biola, dan gitar itu.

Moncer di bidang tarik suara tak membuat Marsha melupakan akademik. Menurut dia, sekolah tetap penting. Agar tidak ketinggala­n pelajaran di sekolah, dia mengimbang­inya dengan les. (ant/c18/oni)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia