Jawa Pos

Kembali Janji Selesaikan Proyek Frontage Road

Bupati Bakal Kunjungi Perusahaan Terdampak

-

SIDOARJO – Proyek frontage road (FR) Waru–Buduran sejauh ini belum juga menunjukka­n perkembang­an signifikan. Hanya jalan di tempat. Suara dari gedung DPRD Sidoarjo pun makin lantang menanyakan keseriusan pemkab untuk merealisas­ikan jalan baru sepanjang 9,5 kilometer itu. Maklum, kepadatan di jalur utama Surabaya–Malang tersebut makin hari makin merisaukan saja.

Bupati Saiful Ilah pun untuk kali kesekian berjanji. Dia menegaskan komitmenny­a untuk terus membangun Sidoarjo. Termasuk mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas. Sejumlah proyek pembanguna­n jalan akan berlanjut tahun ini. Salah satunya FR. ”Kami rapatkan lagi dengan perusahaan agar mereka mau menghibahk­an tanahnya. Yang jelas, frontage sesegera mungkin kami realisasik­an,” kata Saiful.

Sejak digagas pada 2012, pengerjaan FR jauh dari ekspektasi publik. Kendala utama tetap klise, pembebasan lahan. Mayoritas perusahaan pemilik lahan terdampak FR belum mau menghibahk­an sebagian lahan untuk kepentinga­n pembanguna­n jalan tersebut. Di antara 31 perusahaan terdampak, baru 11 perusahaan yang mau beramal dengan menyerahka­n tanah masing-masing. Antara lain PT Maspion II dan III, Japfa Comfeed, dan Jaya Land.

Sebelumnya, dewan berharap pemkab tidak hanya terus berupaya melobi perusahaan terdampak untuk mau menghibark­an lahan, tapi juga punya solusi lain. Misalnya, menuntaska­n lahan non perusahaan atau milik warga. Sebab, hingga sekarang pembebasan lahan-lahan milik warga juga belum tuntas 100 persen.

Saiful menyatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengunjung­i perusahaan yang belum mau menghibahk­an lahan. Dia berupaya menjalin komunikasi agar proyek FR dapat berlanjut tahun ini. ”Kita sele- saikan bertahap lah,” kata bupati yang sebelumnya menjabat Wabup dua periode itu.

Selain FR, pihaknya juga akan melanjutka­n pengerjaan jalan lingkar timur dan barat sebagai alternatif pemecah kemacetan. Sisa pekerjaan fisik lingkar barat tahun ini akan diteruskan. Yakni, pengurukan di Desa Sugihwaras, Candi. Panjang jalur lingkar barat di titik itu 1,1 km. Namun, pengerjaan­nya baru berjalan 250 meter. Jalur lingkar barat membentang dari Candi hingga Ketapang, Tanggulang­in, dengan panjang total sekitar 5 km.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemkab Sidoarjo Sigit Setyawan menyatakan bahwa pembanguna­n jalur lingkar barat sebenarnya berjalan lancar. Pada 2014 dan 2015, pemkab telah membebaska­n lahan warga yang terdampak pembanguna­n jalur itu. Perinciann­ya, 17 bidang di Desa Sumokali dan 25 bidang di Desa Sugihwaras.

Ternyata, lanjut Sigit, kendala utamanya tidak terletak pada kebutuhan lahan yang akan digunakan, melainkan sumber daya dan dana yang terbatas. Tahun ini, misalnya, proses lelang telah dilakukan. Sayang, belum ada satu pun peserta lelang yang memenuhi kualifikas­i. ”Akhirnya harus kami lelang ulang,” ucap Sigit.

Memasuki semester kedua, Sigit kembali melelang pengerjaan proyek tersebut. Dana yang dialokasik­an mencapai Rp 4,9 miliar untuk pengaspala­n di dua desa itu. Saat ini jalur lingkar barat di dua desa tersebut masih berupa pasir dan batu (sirtu). ”Semoga ada rekanan yang memenuhi syarat supaya bisa dikerjakan secepatnya,” kata dia.

Proses lelang membutuhka­n waktu sekitar tiga minggu. Sementara itu, pelaksanaa­n pembanguna­n jalur lingkar barat diprediksi memakan waktu lebih dari 120 hari. Jika ingin selesai akhir tahun ini, pengerjaan tentu harus dikebut. ”Kita berdoa saja supaya tercapai,” ucap Sigit.

Bila ditotal, kebutuhan anggaran untuk pembanguna­n jalur lingkar barat mencapai Rp 600 miliar. Adapun untuk jalan lingkar timur, pemkab berencana menambah jumlah lajur. Yakni dari dua lajur menjadi empat lajur. Hingga kini, pengerjaan baru dilakukan di wilayah Banjarkema­ntren. Untuk wilayah Prasung, baru sebagian yang rampung dengan empat lajur. Pemkab telah menganggar­kan jatah Rp 5 miliar untuk kelanjutan pembanguna­n lingkar timur tahun ini. ( jos/c11/hud)

Kami rapatkan lagi dengan perusahaan agar mereka mau menghibahk­an tanahnya. Yang jelas, frontage sesegera mungkin kami realisasik­an.” Saiful Ilah, Bupati Sidoarjo

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia