Sekolah Terapkan Pembelajaran Digital
PUKUL 15.30, jam pulang sekolah sudah tiba. Namun, sebagian siswa SMAN 1 Manyar tidak buru-buru meninggalkan sekolah. Mereka duduk santai di dua gazebo halaman depan. ’’Di sini spot favorit kami. Koneksi wifi lancar,’’ ujar Khullatul Laili, seorang siswi.
Para siswa mengeluarkan laptop dan langsung berselancar ke dunia maya. Mereka larut dengan kegiatan masing-masing. Ada yang mencari materi sebagai bahan mengerjakan tugas sekolah. Ada pula yang mencari informasi seputar lomba karya ilmiah remaja (LKIR) hingga informasi perguruan tinggi negeri (PTN) plus jurusan yang tersedia.
Koordinator IT SMAN 1 Manyar Dendi Irama menjelaskan, sekolah menyiapkan tiga spot khusus siswa yang terkoneksi langsung dengan wifi. Selain di halaman depan sekolah, wifi dapat diakses di ruang-ruang kelas dan perpustakaan. ’’Internet sudah menjadi kebutuhan sekolah. Baik guru maupun siswa,’’ papar Dendi.
Bukan cuma SMA-SMK. SMP juga memanfaatkan akses internet. Kepala SMPN 3 Gresik Sulistiyorini menyatakan bahwa belanja internet lembaganya sama dengan SMA. Yakni, Rp 2 juta sampai Rp 4 juta. Internet dibutuhkan untuk pembelajaran berbasis IT dan mengisi data pokok pendidikan (dapodik).
Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMAN dan SMPN se-Gresik memastikan seluruh lembaga menggunakan akses internet. Juru Bicara MKKS SMAN Nurus Shobah menyebutkan bahwa anggaran sekolah untuk belanja internet mencapai Rp 2 juta–Rp 4 juta per bulan. Jika dirata-rata, anggaran belanja internet berkisar Rp 96 juta hingga Rp 192 juta per bulan. Terdapat 12 SMAN, 4 SMKN, dan 32 SMPN. (mar/c14/roz)