Nyanyi untuk Toleransi
’’HANYA musik yang membuat kita jadi waras’’ tutur Glenn Fredly saat beraksi di Road to Soundrenaline pada Sabtu (12/8). Kalimat itu terlontar sebelum dia melantunkan lagu berjudul Tinggikan. Lagu tersebut adalah soundtrack film Cahaya dari Timur; Beta Maluku. Memang, walau lahir dan besar di Jakarta, penyanyi 41 tahun itu mempunyai ikatan batin yang kuat dengan Ambon.
Lagu tersebut mengingatkannya dengan peristiwa pada 2000. Ketika itu terjadi perang saudara. Faktornya, perbedaan agama, peristiwa yang mengganggu kewarasan.
Glenn masih ingat betul situasi mencekam yang melanda kotanya. Ada barikade yang memisahkan mereka yang ber-KTP Islam dan Kristen. ”Orang baris. Yang muslim belok kanan, Kristen belok kiri,” tuturnya. Kejadian tersebut sungguh meremukkan hatinya. Untuk itu, dia kembali melontarkan bahwa perbedaan tidak akan pernah bisa terhapus dari negeri ini.
Pemilik nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo tersebut memang selalu lekat dengan image lagu nan romantis. Tak meninggalkan hal itu, dia juga menyanyikan deretan lagu seperti My Everything, Belum Saatnya, Selamat Pagi Dunia, Tinggikan, Kugadaikan Cintaku, Terpesona, dan Kisah Romantis. Alunan musik pop tersebut mampu menghipnotis jutaan pasang telinga yang membanjiri lapangan Kodam V Brawijaya, lokasi konser. Bukan kali pertama Glenn menggebrak panggung Surabaya. Setidaknya, penyanyi kelahiran 30 September 1975 itu sudah dua kali manggung di Surabya dalam kurun waktu tidak lebih dari dua bulan terakhir. (esa/c20/dos)