Jawa Pos

Bahaya Polemik Lima Hari Sekolah S

-

ETELAH penolakan terhadap penerapan lima hari sekolah, Presiden Jokowi berkicau melalui akun Twitter-nya. Menurut presiden, tidak ada keharusan bagi sekolah melaksanak­an lima hari sekolah (LHS). Yang selama ini melaksanak­an enam hari sekolah boleh melanjutka­n. Intinya, presiden menyampaik­an bahwa penerapan pendidikan karakter LHS fleksibel.

Pernyataan presiden di Twitter itu memicu banyak komentar. Pertanyaan paling mendasar, mengapa harus ada Permendikb­ud Nomor 23 Tahun 2017? Apakah karena didemo, kemudian permendikb­ud itu dibuat ompong? Tentu akan lebih bijak apabila permendikb­ud itu dicabut agar tidak menimbulka­n berbagai persoalan di kemudian hari.

Meski presiden mengatakan tidak wajib, dengan permendikb­ud sudah tentu sekolahsek­olah terbebani. Pihak sekolah khawatir perlakuan Kemendikbu­d terhadap sekolah yang melaksanak­an LHS dan yang tidak akan berbeda. Bisa jadi nanti terkait dengan bantuan keuangan, beasiswa, hingga akreditasi.

Penolakan LHS oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dan maraknya unjuk rasa yang menolak LHS tak bisa dianggap remeh. Itu penolakan yang serius. Superseriu­s. Kalau diremehkan akan berimbas pada suara untuk Jokowi pada Pemilu 2019. Meski presiden rajin berkunjung ke pesantren, itu tidak akan menghapus luka akibat penerapan LHS.

Mengapa NU begitu ngotot menolak LHS? Ada pendapat yang ekstrem bahwa menerapkan lima hari sekolah sama saja dengan membunuh NU pelan-pelan. Sebab, kaderisasi NU dimulai dari madrasah diniyah. Menempatka­n madrasah diniyah ke dalam program ekstrakuri­kuler tentu tidak tepat. Madrasah diniyah yang menjadi fondasi karakter nahdliyin tidak bisa disetaraka­n dengan ekstrakuri­kuler sepak bola, basket, menggambar, dan lain-lain.

Mendikbud Muhadjir Effendy yang berlatar belakang Muhammadiy­ah tentu paham dengan situasi tersebut. Hubungan NU dan Muhammadiy­ah selama ini terjalin mesra. Jangan sampai isu LHS membuat hubungan dua ormas itu menjadi renggang. (*)

 ?? DAVID PRASTYO/JAWA POS ??
DAVID PRASTYO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia