Dishub Lakukan Pengawasan secara Intensif
MADIUN – Penyelesaian masalah pengoperasian ojek online di Kota Madiun masih buntu. Pada pertemuan forum lalu lintas dan angkutan jalan ( LLAJ) kemarin (15/8), pemkot belum menemukan formulasi yang tepat untuk pengambilan kebijakan.
Pemkot sekadar menampung saran dan kritik dari sejumlah pihak. Di antaranya, Organda, kepolisian, dan akademisi.
’’Ini masih diskusi awal. Masingmasing pihak tadi menyampaikan pendapatnya,’’ kata Asisten Pemerintahan dan Pembangunan Kota Madiun Andriono Waskito Murti.
Karena sebatas diskusi, belum ada kesimpulan yang bisa diambil. Kendati demikian, Andriono memastikan bahwa semua masukan sudah dicatat. Setelah itu, masukan tersebut dilaporkan kepada Wawali Sugeng Rismiyanto untuk dimintakan rekomendasi. ’’Masih kami diskusikan,’’ ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun Ansar Rosidi menyampaikan kesimpulan dari pertemuan tersebut. Yakni, ojek konvensional dan ojek online bisa saling menjaga kondusivitas wilayah. Namun, pihaknya tidak menutup mata dengan perkembangan teknologi saat ini.
’’Dua-duanya diakomodasi dan diharapkan ada saling pemahaman dari sejumlah pihak,’’ tuturnya.
Ansar menegaskan, keberadaan ojek memang tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan mana pun. Meski begitu, pihaknya akan melakukan penelitian dan mengkaji ulang surat dari Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor AJ.2016/1/1/ DRJD/2017 bertanggal 5 April 2017.
Meski sementara ini izin aplikasinya ditarik, Go-Jek tetap beroperasi di Kota Madiun. Menanggapi soal itu, Ansar memastikan, pihaknya tidak akan melakukan pembiaran. Sebaliknya, dishub akan melakukan penga- wasan secara intensif.
’’Kami berkomitmen menjaga kondusivitas Kota Madiun. Ya, jangan tanya boleh beroperasi atau tidak. Yang jelas, perlu diawasi (operasional mereka, Red),’’ ujar Ansar.
Ketua Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Madiun Untung Subiyanto mengungkapkan, keberadaan Go-Jek cukup memengaruhi pendapatan angkutan kota.
’’Pendapatan (angkutan kota dan taksi, Red) mati ya karena itu. Sebelumnya sudah mati, ini tambah mati. Ya karena adanya Go-Jek,’’ ungkapnya. (her/ota/c7/diq)