Konfidensi Milik Partenopei
NAPLES – Delapan laga, lima kemenangan, dan sekali kekalahan. Itulah torehan Napoli selama pramusim. Bahkan, tim polesan Maurizio Sarri itu berhasil mengalahkan Bayern Muenchen 2-0 di Allianz Arena dalam Audi Cup Rabu (2/8). Satu-satunya kekalahan Marek Hamsik dkk diderita dari Atletico Madrid dengan skor 1-2 pada ajang yang sama. Pertanyaannya, mampukah Napoli menunjukkan penampilan yang sama impresifnya ketika melakoni pertandingan resmi pertama dalam leg pertama playoff Liga Champions? BastaBa Adalah Nice yang menjadi lawan Partenopei di San Paolo dini hari nanti ( siaran langsung SCTV/beIN Sports 3 pukul 01.45 WIB). Bila dibandingkan dengan Napoli, Nice memang sudah menjalani laga resmi di Ligue 1. Namun, dua pertandingan yang dilakoni Les Aiglons itu sama-sama berakhir dengan kekalahan. Masing-masing 1-2 dari Troyes Jumat (11/8) dan 0-1 dari Saint-Etienne Sabtu (5/8). Boleh dibilang, konfidensi menjadi milik tuan rumah.
’’Kami bermain di kandang sendiri dan lapar kemenangan. Kemenangan juga sangat penting untuk laga melawan Hellas Verona (laga pembuka Napoli pada Serie A musim ini, 20/8, Red),’’ kata penyerang Napoli Dries Mertens sebagaimana dilansir Tutto Napoli.
Mertens tengah on fire. Penyerang timnas Belgia tersebut membukukan 10 gol dalam delapan pertandingan pramusim Napoli. Mertens seolah ingin menunjukkan bahwa dirinya lebih layak menjadi penyerang tengah Partenopei kalau dibandingkan dengan Arkadiusz Milik. Total, 34 gol dikoleksi Mertens musim lalu.
’’Saya masih memiliki semua pemain terbaik kami musim lalu dan Dries Mertens adalah salah satunya,’’ jelas Sarri kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
Ya, dengan skuad yang masih sama, konsistensi Napoli bisa digaransi. Sebaliknya, Nice tidak dapat menurunkan bintang penyerang Mario Balotelli dan rekrutan anyar Wesley Sneijder. Penyebabnya, kondisi kebugaran keduanya tidak 100 persen.
’’Sangat disayangkan karena mereka berdua adalah pemain kunci kami. Sebenarnya Sneijder sudah menjalani program khusus untuk fisik dengan pelatih fitnes di Belanda. Namun, dia membutuhkan beberapa pekan lagi untuk kembali ke kondisi puncak,’’ ujar Lucien Favre, arsitek Nice, sebagaimana dilansir ESPN.
Pengalaman Balotelli dan Sneijder yang pernah berkarir di Serie A semestinya membantu Nice. Balotelli pernah berkostum Inter Milan (2007–2010) serta AC Milan (2013– 2014 dan 2015–2016). Hal serupa berlaku kepada Sneijder yang pernah merumput bersama Inter (2009– 2013). (io/c14/dns)