Bulan Depan Mau Pensiun
WARGA terus datang silih berganti ke rumah duka. Di rumah sederhana itu, mata beberapa pelayat tampak sembap. Mereka turut merasakan duka yang mendalam. Supartin dikenal sosok yang ramah.
Menurut Dede, anak pertama korban, ibunya memang selama ini sudah biasa membawa motor sendiri ke sekolah. Jarak rumah dengan tempat mengajar hanya sekitar 1 kilometer. Namun, ibunya biasa melintas di jalan yang menjadi lokasi tabrakan. Jalur itu memutar sehingga jarak tempuh bertambah.
Supartin pernah bercerita, dirinya tidak mem- permasalahkan lamanya jarak tempuh dari sekolah ke rumah. Jalur itu dianggap lebih nyaman lantaran bisa menyeberang dengan bantuan traffic light.
Rumah Supartin terletak di sisi utara Jalan Raya Bakungtemenggungan, Balongbendo. Sekolah tempatnya mengajar berada di sisi selatan. ”Jalanan utama dilewati kendaraan besar. Ibu memilih lewat jalan kampung yang aman,” jelasnya.
Dede mengungkapkan, ibunya sudah lama mengajar di UPT SDN Seduri 2. Bahkan, seingatnya sejak kali pertama menjadi tenaga pendidik. ”Bulan depan sebetulnya sudah mau pensiun,” ujarnya lirih.
Mawardi, warga sekitar, menambahkan, pelajar itu juga tinggal di Wonokarang. Namun, dusunnya berbeda dengan Supartin. Rumah Rika berada di Dusun Karangwungu. Dia menceritakan, Rika saat itu sedang dalam perjalanan pulang.
Kabarnya, Rika pergi ke Tarik untuk membeli sepatu. Sebab, Rika menjadi peserta gerak jalan yang diselenggarakan kecamatan. ”Acaranya siang ini. Tapi, namanya sudah musibah,” katanya. (edi/c6/hud)