Hanya Pembebasan Lahan, Tak Ada Pengerjaan Fisik
SIDOARJO – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo masih berharap anggaran pembangunan frontage road (FR) Waru–Buduran yang diajukan dalam APBD 2018 bisa dipenuhi tim anggaran (timgar) pemkab. Anggaran yang diusulkan mencapai Rp 109 miliar. Perinciannya, Rp 84 miliar untuk membebaskan lahan dan Rp 25 miliar untuk mencicil pembangunan fisik.
Kepala Dinas PUPR Sigit Setyawan menjelaskan, tahun depan pihaknya menargetkan pembebasan lahan di empat desa. Yakni, Desa Kedungrejo dan Desa Waru di Kecamatan Waru serta Desa Sruni dan Desa Tebel di Gedangan. Namun, dalam rapat Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran (KUAPPAS) APBD 2018, anggaran yang disiapkan hanya Rp 15 miliar.
”Anggarannya sangat terbatas,” kata Sigit kemarin (15/8). Bila dana yang disiapkan hanya Rp 15 miliar, PUPR mau tidak mau harus mengubah rencana yang sudah disusun. Tahun depan tidak akan ada aktivitas pengerjaan fisik. Anggaran Rp 15 miliar itu hanya digunakan untuk pembebasan lahan.
Menurut Sigit, FR menjadi salah satu proyek prioritas pemkab sejak 2012. Dari hasil penghitungan, total anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan sepanjang 9,2 km tersebut adalah Rp 260 miliar. Melihat besarnya anggaran tersebut, proyek ini bersifat multiyear selama empat tahun. ”Proyek prioritas, waktu penyelesaiannya harus jelas,” tegasnya.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo Haris menyatakan, FR harus segera dituntaskan. Hal itu sudah menjadi konsekuensi. Sebab, FR merupakan program prioritas. ”Pemkab harus mencukupi kebutuhan (anggaran) FR,” kata anggota Komisi A DPRD Sidoarjo dari PAN itu. (aph/c6/pri)