Prosedur Membentuk Desa Wisata
SALAH satu potensi yang ingin saya kembangkan adalah desa wisata. Di desa saya, ada makam dan gua. Kami mengenalnya dari leluhur dengan nama Makam Goa Mbah Prabu. Nah, waktu itu, gua tersebut dikunjungi dari dinas terkait. Namun, belum ada tindak lanjutnya. Bagaimana prosedur supaya potensi wisata itu dapat berkembang?
Seger Purwanto Kades Seketi, Balongbendo
PADA intinya, kami menyambut baik ide-ide pengembangan desa wisata dari pemerintah desa. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah proses tersebut tidak lantas bisa dilimpahkan kepada satu pihak. Harus ada komitmen dan upaya bersama. Yang terpenting adalah menemukan potensi itu sendiri. Misalnya, ada industri tas di Desa Kedensari dan Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin. Ya sudah, dibuat sentra tas saja. Nah, koperasi, pasar wisata, dan water park jadi nilai tambah untuk mendukung.
Jadi, destinasi harus jelas dulu. Oke, di Desa Seketi, sudah ada destinasi. Wisata religi makam dan gua. Pertanyaan berikutnya, apakah cukup menarik buat dikunjungi? Dalam konteks ini, diperlukan konsep yang matang mengenai pengema_ san sebuah destinasi tersebut. Misalnya, membuat event yang menarik pengunjung. Bisa juga menggabungkannya dengan sentra UMKM setempat.
Tidak mudah bila termasuk wisata religi. Sebab, sudah ada Mbah Ud dan Mbah Djaelani di Sidoarjo. Jadi, kreativitas dalam mengemas harus matang sebelum mengusulkan penetapan desa wisata. Bukti bahwa destinasi yang diajukan mampu menarik pengunjung tentu jadi indikator bagi kami. Saat ini desa-desa yang ingin mengembangkan potensi desa mereka menjadi desa wisata harus mulai mengasah kreativitas. Setidaknya, ada destinasi, produk khas, dan nilai yang terkandung secara terintegrasi.
Upaya dan peran masyarakat desa menjadi vital. Begitu juga pemerintahannya. Memang, harus ada swadaya lebih dulu untuk membuktikan daya tarik suatu daerah. Selanjutnya dikerangkakan, buat konsep tertulis, dan komunikasikan dengan kami. Kami akan memfasilitasi untuk bertemu dan dapat berkonsultasi dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di bawah dinas pemuda, olahraga, dan pariwisata (disporapar). Jika perkembangan positif, instrumen lain bisa dibicarakan lebih jauh. Monggo berkomunikasi dengan Bu Utami, Kasi pariwisata kami, untuk teknisnya.
Djoko Supriyadi Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo