Sediakan 2.000 Tong Sampah untuk Warga
MASALAH sampah membuat Kepala Desa (Kades) Bulang Abdul Kodir bekerja ekstra. Ditambah kesadaran warga untuk membuang sampah di tempatnya yang masih minim. ”Masih banyak yang membuang sampah di sungai,” katanya.
”Itu sungai di depan balai desa penuh sampah kalau sedang surut,” lanjutnya. Yang dimaksud adalah afvour Gedangrowo yang melintas di Desa Bulang.
Setelah diselidiki, kebiasaan membuang sampah sembarangan tersebut disebabkan setiap rumah belum punya tempat sampah. Kodir punya solusi atas permasalahan itu. Dalam waktu dekat, pihak desa akan memberikan tong sampah di setiap rumah warga.
Setiap rumah dapat jatah dua tong sampah. Untuk sampah basah dan kering. ”Di sini ada seribu rumah. Berarti, kami menyiapkan dua ribu tong sampah,” ucapnya. ”Tahun ini akan mulai realisasi,” tambahnya.
Nah, sampah di tong tersebut juga akan disalurkan ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Desa Bulang. ”Ini kendaraan pengangkut sampahnya sudah ada,” ujar pria kelahiran Sidoarjo, 30 Desember 1967 itu.
Pembuatan TPST baru teralisasi tahun depan. Kini ada tanah kas desa (TKD) di RW 3 yang sudah disiapkan sebagai lahan TPST. Ukurannya, 30 x 50 meter. Nanti, warga juga diberdayakan untuk bisa mengelola sampah.
Ada lagi program menarik yang digagas Kodir. Yakni, bimbingan belajar desa. Pesertanya adalah siswa tingkat SD dan SMP maupun SMP yang akan menempuh ujian nasional. Mereka disediakan tempat di aula balai desa untuk belajar bersama fokus unas.
Pihak desa sudah bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar. ”Anak-anak ini bimbel selama lima bulan, gratis,” ujarnya. Hasilnya, banyak siswa yang ikut bimbingan bisa masuk ke sekolah yang mereka inginkan. (uzi/c25/ai)