Jawa Pos

Panggung Keberagama­n Indonesia

Kali Pertama Upacara Agustusan di Istana Pakai Busana Adat

-

JAKARTA – Salut buat Pak Joko Widodo ( Jokowi). Presiden ketujuh Republik Indonesia (RI) itu tahu bagaimana memamerkan kebinekaan Indonesia. Di pentas kenegaraan paling akbar, upacara HUT RI di Istana Merdeka, kemarin (17/8), Jokowi memerintah semua pejabat tinggi negara memakai baju adat.

Itu adalah kali pertama dalam sejarah republik ini, semua pejabat tinggi negara mengenakan baju adat dalam upacara peringatan detikdetik proklamasi kemerdekaa­n RI di Istana Merdeka

Sebelumnya mereka seragam mengenakan pakaian sipil lengkap. Berjas, berdasi, dan berkopiah. ” Ya (ini kali pertama, Red). Biar tahu kita ini beragam,” kata Jokowi yang kemarin mengenakan pakaian adat Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, sebelum upacara dimulai.

Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) tidak mau ketinggala­n. Dia mengenakan busana adat Bugis. Sehari sebelumnya, dalam sidang tahunan di gedung parlemen, Jokowi mengenakan busana Bugis, sedangkan JK busana Solo.

Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam upacara kemarin memakai baju adat Minang bernuansa merah. Sama dengan yang dipakai Mufidah Jusuf Kalla, hanya beda warna. Baju Minang Mufidah didominasi warna hijau. ”Ratusan pakaian adat yang kita miliki. Suatu saat Kalimantan, Sumatera, Papua, Jawa. Karena budaya kita sangat beragam,” ujar Jokowi saat ditanya mengapa memakai pakaian adat Tanah Bumbu.

Memang, tidak kurang dari 714 baju adat ada di Indonesia, berasal dari 714 suku yang ada di tanah air. Bahasa lebih banyak lagi. Tercatat lebih dari 1.211 bahasa lokal. Sebanyak 1.158 telah diberi kode oleh Badan Pusat Statistik.

Sejarawan sekaligus Dirjen Kebudayaan Kemendikbu­d Hilmar Farid menyatakan, penggunaan pakaian adat dalam upacara HUT Ke-72 RI kemarin adalah sebuah gebrakan yang patut diapresias­i. Meski sebagian orang menganggap aneh, toh hal itu tidak melanggar aturan apa pun. Termasuk Undang-Undang (UU) Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokol­an.

Pada pasal 23 diatur penggunaan pakaian kebesaran atau pakaian nasional. ”Nah, pakaian adat yang digunakan dalam peringatan kemerdekaa­n tadi pagi (kemarin pagi, Red) masuk melalui aturan itu,” jelasnya.

Hilmar mengikuti upacara di kantor Kemendikbu­d, Senayan, dengan menggunaka­n pakaian adat Bugis kemarin. Dia merasa ada keintiman antara peserta satu dan lainnya.

”Kalau semua pakai jas, tidak ada yang memandang. Tetapi, kali ini berbeda,” tuturnya. Setiap peserta memandang dan interaksi muncul karena pakaian adat yang digunakan para peserta upacara.

Selain itu, penggunaan pakaian adat dalam upacara resmi mencermink­an rasa Bhinneka Tunggal Ika. Hilmar menerangka­n, warga di Papua pasti antusias ketika baju adat mereka dikenakan Kapolri saat peringatan kemerdekaa­n di istana.

Begitu pula suku-suku lain yang pakaian adatnya dikenakan pejabat, mulai presiden, wakil presiden, para menteri, hingga petinggi lembaga negara lainnya. Dia berharap kebiasaan menggunaka­n pakaian adat dalam upacara resmi dilanjutka­n.

Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki mengungkap­kan, ide mengenakan pakaian adat dalam acara resmi sebenarnya sudah lama ingin dilaksanak­an Jokowi. Dalam banyak kesempatan, presiden selalu mengingatk­an bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan suku dan budaya yang beragam. ”Presiden ingin menunjukka­n bahwa negara lahir dari masyarakat yang berbeda-beda,” ujar Teten yang memakai pakaian adat Sunda. Setengah Jam Pasang

Tutup Kepala Para pejabat tinggi negara cukup antusias mempersiap­kan diri untuk mengenakan baju adat dalam upacara di Istana Merdeka kemarin. Chairani Kalla, putri bungsu JK, mengatakan bahwa ayahnya harus dadakan mencari baju adat Jawa untuk dipakai pada sidang tahunan di gedung parlemen Rabu lalu. ”Karena sebelumnya tidak punya baju Jawa,” ucapnya.

Persiapan lebih ekstra harus dilakukan Mufidah. Chairani mengungkap­kan, ibundanya harus menghabisk­an setengah jam untuk memasang tutup kepala saja. ”Ada orang yang pasangin,” ujar perempuan yang akrab disapa Ade itu.

Upacara HUT Ke-72 RI tidak hanya istimewa dalam hal cara berpakaian. Bagaimana semua mantan presiden hadir juga menjadi catatan hebat tersendiri. Presiden Ketiga RI B.J. Habibie, Presiden Kelima Megawati Soekarnopu­tri, dan Presiden Keenam SBY mendamping­i Presiden Jokowi yang menjadi inspektur upacara.

Bagi SBY, itu adalah kali pertama dirinya datang dalam perayaan HUT RI di Istana Merdeka setelah tidak menjabat presiden pada akhir 2014. SBY datang bersama mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Mereka kompak mengenakan baju adat Betawi.

Tiga mantan presiden itu berfoto bersama dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka seusai upacara. Semoga keakraban yang mereka tunjukkan bisa membawa kebaikan. (jun/wan/c9/ang)

 ?? AGUS SUPRAPTO/SETPRES ?? INDAHNYA KEBERSAMAA­N: Pose kompak Presiden Joko Widodo dengan baju adat Tanah Bumbu, Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie yang berbusana Bugis, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarno Putri dengan kebaya, dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan baju...
AGUS SUPRAPTO/SETPRES INDAHNYA KEBERSAMAA­N: Pose kompak Presiden Joko Widodo dengan baju adat Tanah Bumbu, Presiden Ke-3 RI B.J. Habibie yang berbusana Bugis, Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarno Putri dengan kebaya, dan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan baju...

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia