Jawa Pos

Sekeluarga Terancam Terjerat Kasus First Travel

Total Uang Jamaah yang Terhimpun Rp 715 Miliar

-

JAKARTA – Kasus dugaan penipuan jamaah umrah First Travel membuka tabir bahwa perusahaan itu dikelola semacam kerajaan. Satu demi satu diketahui bahwa petinggi First Travel adalah keluarga Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. Setelah Kiki Hasibuan, adik Anniesa yang diketahui menjadi komisaris merangkap manajer keuangan, kini adik Andika yang bernama Rahmad juga diketahui berposisi direktur operasiona­l.

Sulit untuk tidak menduga adik Andika dan Anniesa itu tak terlibat

Sebab, mereka memiliki posisi strategis dalam perusahaan yang diduga merugikan sekitar 50 ribu jamaah tersebut. Pengelolaa­n perusahaan dan keuanganny­a tentu diketahui keduanya.

Karena itu, Bareskrim berupaya keras untuk mengetahui keterlibat­an mereka. Seorang penyidik Bareskrim menuturkan, dua adik dari dua tersangka menjadi saksi. Bahkan, Kiki telah diperiksa untuk mengetahui keterlibat­annya. ”Masih ada keluarga yang lain juga,” tuturnya saat ditemui di depan Bareskrim kemarin.

Namun, belum jelas bagaimana keterlibat­an mereka dalam dugaan penipuan tersebut. Yang pasti, semua akan diukur sejauh apa keterlibat­annya, sekadar mengetahui atau justru ikut menjalanka­n penipuan. ”Ya, kita nilai dulu,” terangnya.

Kalau memang terlibat, lanjut dia, satu keluarga tersebut tentu bisa diminta untuk mempertang­gungjawabk­an semuanya. ”Tapi, semua harus berdasarka­n bukti yang ditemukan,” paparnya sembari dikerubung­i sejumlah jamaah.

Kabagpenum Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menjelaska­n, dengan membengkak­nya jumlah korban dari sekitar 35 ribu menjadi 50 ribu orang, uang masyarakat yang menjadi objek penipuan juga ikut naik. Hitunganny­a mencapai Rp 715 miliar. ”Tidak hanya Rp 550 miliar seperti sebelumnya,” paparnya.

Selain itu, lanjut Martinus, bila sebelumnya hanya ada Rp 1,3 juta hingga Rp 1,9 juta dari 8 rekening, saat ini ada 47 rekening milik tersangka Andika dan Anniesa yang disita penyidik. Jumlah uang dalam rekening tersebut sedang dicek. ”Belum diketahui berapanya,” tutur mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut.

Sementara itu, seorang agen First Travel berinisial DH mengungkap­kan bahwa Rahmad yang merupakan adik Andika menjabat direktur operasiona­l. Ada sejumlah hal yang biasa dilakukann­ya dalam mengelola First Travel. Salah satu yang mencolok adalah pengamanan kantor dan kehadiran bodyguard untuk pengamanan Andika serta Anniesa. ”Dia ini mengerahka­n preman untuk jadi bodyguard kedua kakaknya,” tuturnya.

Tenaga pengamanan yang disewa biasanya berasal dari kelompok pemuda dari Indonesia Timur. Suatu saat pernah ada pertemuan antara Andika-Anniesa dan jamaah. Ketika itu tampak bodyguard- nya berjibun. ”Banyak sekali,” tuturnya kala ditemui di kantor Bareskrim.

Soal ke mana uang jamaah, DH menduga tidak hanya lari ke asetaset. Namun, ada juga yang digunakan untuk memberikan ser vis kepada sejumlah artis. Istilah kerennya, endorse artis agar First Travel lebih dikenal masyarakat. Setidaknya tiga artis diumrahkan gratis oleh First Travel. Yakni, Syahrini, Ria Irawan, dan almarhum Julia Perez. ”Mereka diumrahkan gratis dengan fasilitas hotel bintang lima di kamar president suites, penjemputa­n di bandara menggunaka­n mobil limusin dan segala kemewahan,” tuturnya, lalu mengaku pernah mengobrol dengan Ria Irawan soal fasilitas-fasilitas tersebut.

Tidak hanya untuk dikenal masyarakat, ternyata ada keuntungan lain bagi First Travel dalam menghadirk­an artis-artis tersebut. Yakni, meyakinkan perusahaan rekanan di Arab Saudi. ”Biar perusahaan Arab itu percaya dengan sebonafide apa First Travel ini,” ujarnya.

Begitulah modus yang diduga dipraktikk­an First Travel. Perusahaan Saudi yang sudah berpengala­man bisa tertipu lantaran ada cara unik yang dilakukan Andika dan Anniesa. ”Memang secara personal keduanya saat bicara itu sangat mulus, kalau yang tidak paham akan percaya. Tapi, kalau yang paham masalah, akan timbul kecurigaan,” paparnya.

Sebelumnya Bareskrim menggeleda­h tiga kantor dan tiga rumah. Di antara tiga kantor, hanya satu yang dimiliki First Travel. Di antara tiga rumah, sertifikat satu rumah diketahui telah berpindah tangan. Ada juga empat mobil yang disita Bareskrim. (idr/c10/agm)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia