Akibat ”Bermain” dengan Keledai
DUNIA anak adalah dunia bermain. Tapi, tentu saja, tidak semua hal atau benda bisa jadi mainan. Itu, tampaknya, yang tidak dipahami 15 anak dan remaja dari sebuah kota kecil di barat daya Maroko.
Mungkin karena gemes, mereka ”bermain” dengan keledai
Ya, bermain dengan tanda kutip. Belasan anak berusia 7–15 tahun itu melakukan adegan dewasa pada si keledai.
Parahnya, mereka tak menyadari bahwa keledai itu punya virus rabies. Jadilah, seperti dituturkan seorang kerabat bocah, setelah pulang main, mereka demam tinggi.
Akhirnya, 15 anak itu dilarikan ke sebuah rumah sakit di kawasan Mechraa Bel Ksiri yang lokasinya jauh dari tempat mereka tinggal. Mereka diopname sepekan.
”Para orang tua dan keluarga anak-anak itu memilih tempat yang jauh. Soalnya, mereka jadi dirundung di kota asal mereka,” papar seorang sumber sebagaimana dikutip Al Akhbar.
Karena insiden itu pula, banyak orang tua yang diam-diam mendaftarkan anaknya vaksin antira- bies. Mungkin takut anaknya tertular atau ikut-ikutan ”bermain” dengan keledai atau hewan ternak lainnya. Nasib malang itu tidak cuma menimpa kelompok bocah iseng. Si keledai, yang notabene korban kejahatan seksual mereka, dibunuh. ”Kami khawatir, ia bakal menularkan rabies ke ternak atau orang lain,” papar perwakilan dinas kesehatan setempat. Beginilah kalau anak-anak keburu ingin dewasa.... (Mirror/fam/c10/ttg)