Jawa Pos

Isu Vaksin Rubela dari Janin Aborsi

-

ADA saja cara sejumlah pihak menggagalk­an program vaksinasi rubela yang kini tengah berjalan. Salah satu di antaranya, melalui penyebaran hoax bahwa vaksin rubela berasal dari virus yang terdapat dari janin hasil aborsi. Di akhir pesan terdapat nama penyebar informasi tersebut, Henny Zainal.

Pesan hoax itu disebar di grup-grup pesan instan. Sasarannya tentu grupgrup yang diikuti ibu-ibu. Terutama mamud abas alias mama muda anak baru satu. Isinya, sumber pembiakan virus untuk vaksin rubela berasal dari janin hasil aborsi yang berusia sekitar 16 minggu.

Janin yang sebelumnya diinfeksi virus rubela itu lantas diambil ginjal, kulit, dan paru-parunya. Selanjutny­a, dari organ ginjal si janin diambil sel fibroblas. Lalu dibiakkan lewat pemisahan sel dengan enzim tripsin.

Kabar tersebut dibantah Direktur Surveilans, Imunisasi, Karantina, dan Kesehatan Matra Kementeria­n Kesehatan Elizabeth Jane Soepardi. Menurut dia, virus rubela yang dikembangk­an untuk vaksin berasal dari sel punca atau stem sel. ”Nah, stem sel bukan berasal dari embrio bayi. Itu bisa berasal dari darah tali pusar atau sumsum tulang belakang,” ujar Elizabeth.

Menurut Elizabeth, pakar imunisasi dr Henny yang namanya disebut dalam kabar hoax itu sudah dilaporkan ke pihak berwajib. ”Orang ini dilaporkan ke Bareskrim karena menyebarka­n hoax, menghasut, dan berupaya menggagalk­an program nasional,” ujarnya. Dia berharap, polisi segera menuntaska­n perkara tersebut.

Sempat juga beredar hoax bahwa vaksin rubela merupakan strategi negara Barat memasukkan mikrocip ke tubuh manusia melalui vaksin. Cip mini tersebut kemudian masuk ke saluran darah manusia. Dari mikrocip itu, negara Barat bisa dengan mudah mengendali­kan manusia. Ahh… mungkin para pembuat hoax itu perlu piknik. (lyn/mia/c4/fat)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia