Jawa Pos

Perdebatan Daya Beli

-

BEBERAPA pekan terakhir masyarakat dibingungk­an dengan kondisi perekonomi­an Indonesia. Secara makro, data ekonomi Indonesia bagus. Pertumbuha­n diprediksi di atas 5 persen hingg akhir tahun. Bahkan, Bank Dunia menaikkan peringkat Indonesia. Namun, secara mikro, semua indikator ekonomi menunjukka­n pelemahan daya beli. Industri ritel menjerit, industri mamin mengeluhka­n laba yang melorot. Lalu, mana yang benar? Ekonomi meningkat atau ekonomi lesu? Daya beli meningkat atau menurun?

Jawabannya tak bisa seragam. Bergantung data apa yang dipakai, perspektif apa yang digunakan, dan (lagi-lagi) kepentinga­n apa yang dipakai. Yang mengatakan daya beli naik berdasar data BPS tentang pertumbuha­n ekonomi dan teori yang dikemukaka­n pakar manajemen Rhenald Kasali. Yakni, terjadi disruption atau shifting. Perubahan pola beli masyarakat. Ritel dan distributo­r dihukum masyarakat yang langsung membeli barang ke produsen melalui online.

Sementara itu, kubu sebaliknya mendasarka­n pada penjualan ritel, mamin, elektronik­a, dan otomotif yang terus merosot. Juga pada nilai tukar petani yang tak kunjung naik meski aneka subsidi pertanian diberikan pemerintah.

Angka prtumbuhan ekonomi memang terus meningkat. Namun, ada ancaman yang membayangi­nya. Yakni, shifting belanja dari pasar konvension­al menjadi pasar online.

Perubahan itu kian nyata. Akan ada banyak industri yang akan memangkas pekerjanya gara-gara perubahan pola ekonomi tersebut. Bisnis online memang memberikan berkah kepada para pelakunya, tapi sekaligus ancaman PHK bagi pekerja. Gesekan sopir taksi konvension­al dengan taksi online adalah gejala kecil dari fenomena itu.

Dari perubahan ekonomi ini, yang menjadi korban adalah rakyat kecil. Khususnya, yang masih tergagap mengantisi­pasi zaman yang serba online ini.

Ekonomi memang tumbuh, sejumlah warga juga akan makin kaya. Namun, 40 persen masyarakat Indonesia sudah babak belur dihajar kenaikan TDL dan biaya hidup lainnya. Mereka kesulitan mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. (*)

 ?? DAVID PRASTYO/JAWA POS ??
DAVID PRASTYO/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia