Soekarwo: Perluas Akses Pendidikan, Kuatkan Skill
Upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan Ke-72 Republik Indonesia kemarin (17/8) di Gedung Negara Grahadi berlangsung lancar. Seluruh rangkaian acaranya dimaknai oleh Gubernur Pemprov Jatim Soekarwo sebagai proses kontemplasi dan ungkapan rasa syukur m
’’MOMEN sakral ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah memberi takdir kepada bangsa Indonesia untuk merdeka. Rasa syukur juga kita ucapkan kepada para pahlawan yang keringat dan darahnya dicucurkan untuk kita semua hingga akhirnya dapat menikmati jembatan emas untuk membangun masyarakat Indonesia, yang adil dan makmur,” kata Gubernur Pemprov Jawa Timur Soekarwo seusai upacara bendera di Gedung Negara Grahadi kemarin (17/8). Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada para pahlawan, setelah upacara bendera, Soekarwo menjamu para veteran. Pemotongan tumpeng menjadi penanda acara ramah-tamah yang berlangsung hangat. Tumpeng pertama diberikan Soekarwo kepada salah seorang perwakilan veteran sebagai rasa hormat.
’’Sekarang, sebanyak 49,7 persen kekayaan Indonesia dikuasai hanya oleh satu persen warganya. Makanya harus adil dulu. Semua yang tidak punya akses harus dibikin punya akses supaya bisa makmur dan tugas negara untuk mengentaskan kesenjangan. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemprov yakni memperluas akses pendidikan dan menguatkan skill dengan strategi program pendidikan vokasional,” kata Pakde, sapaan akrab Soekarwo.
Bentuk ungkapan hormat kepada para pahlawan juga diwujudkan melalui apel kehormatan dan renungan suci di TMP Kusuma Bangsa pada malam kemerdekaan pukul 00.00 Kamis (17/8). Kemudian, tepat pukul 10.00 dilangsungkan peringatan detik-detik proklamasi yang dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih oleh 76 pelajar SMA dari 38 kabupaten/ kota di Jawa Timur.
Bertugas sebagai pengibar bendera yakni Mochamad Zulkifli Iskandar, Imelda Halim, dan Alfian Budi Setiyawan. Prosesi diiringi oleh paduan suara Jatim Youth Orchestra dari 1.000 siswa SMA di Jawa Timur.
Sore harinya, Soekarwo juga memimpin upacara penurunan bendera di Gedung Negara Grahadi. Dilanjutkan dengan pergelaran drama tari kolosal Sumpah Palapa dalam kisah Mahapatih Gajah Mada yang bersumpah untuk menyatukan Nusantara menjadi salah satu agenda acara.
Di kesempatan itu, Soekarwo mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kerukunan. Indonesia Kerja Bersama yang diangkat sebagai tema HUT ke-72 RI berarti sinergi khususnya menjelang pilpres dan pilkada di tahun depan.
Acara makin meriah dengan pertunjukan drama kolosal pertempuran 10 November di Surabaya yang berakhir dengan tewasnya Jenderal Mallaby. Drama yang dipentaskan oleh TNI/Polri, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, siswa SMA, dan para seniman ini disutradari oleh Taufik Monyong. Di sela acara, Soekarwo juga menyerahkan penghargaan bagi pemenang lomba desa se-Jawa Timur dan tenaga pendidik berprestasi. (nad/xav)