Jawa Pos

Ini Eranya Zizou

Ketika tren Barcelona menurun, Real Madrid malah menanjak. Hukum alam seperti itulah yang sepertinya mewarnai La Liga 2017–2018. Kalaupun ada klub ’’pencuri gelar’’ di antara keduanya, mungkin itu hanya Atletico Madrid.

-

PERALIHAN kekuasaan dari Barca ke Real sudah terjadi dalam dua tahun terakhir. Era Lionel Messi bersama Barca meluntur sejak Zinedine Zidane menangani Los Merengues. Bak Raja Midas dalam mitologi Yunani bahwa semua yang disentuhny­a jadi emas, Zidane sukses menghadirk­an tujuh trofi bagi Real.

Copa del Rey menjadi satusatuny­a yang luput direngkuh Zidane. Tapi, Zizou membayarny­a dengan meraih gelar juara back-to-back di ajang Eropa, Liga Champions dan Piala Super Eropa. Kemarin (17/8) Sergio Ramos dkk mengangkat trofi lagi dalam Supercopa de Espana seiring kemenangan 2-0 atas Barca di Santiago Bernabeu. Gol-gol Marco Asensio pada menit keempat dan Karim Benzema (39’) menjadikan Real unggul agregat 5-1.

Jika Real kembali memenangi Piala Dunia Antarklub di Abu Dhabi (UEA) pada 16 Desember mendatang, lengkap sudah predikat Zidane dan Real sebagai spesialis juara back-to-back. ’’Kami baru saja menuntaska­n satu kejuaraan, Supercopa. Empat kompetisi berikutnya (La Liga, Copa del Rey, Piala Dunia Antarklub, dan Liga Champions, Red) bakal lebih sulit karena tiga di antaranya menempatka­n kami sebagai juara bertahan,’’ beber Zidane kepada EFE.

Bek Barca Gerard Pique yang selama ini nyinyir dengan Real pun merasa merinding dengan sepak terjang Zidane dan timnya. Apalagi, Los Merengues musim ini tidak mendatangk­an pemain berlabel galacticos. ’’Selama sembilan tahun di Barca, inilah kali pertama saya merasa inferior kepada (Real) Madrid,’’ ucap suami penyanyi Shakira tersebut sebagaiman­a dilansir Marca.

Kepergian Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) membuat Lionel Messi dan Luis Suarez kehilangan partner serasi. Apalagi, kabar terakhir menyatakan bahwa Suarez bakal absen sebulan karena cedera lutut.

Kondisi itu berbeda dengan lini serang Real. Gelar Piala Super Eropa dan Supercopa de Espana diraih dengan Cristiano Ronaldo sebagai cameo. Meski CR7 masih absen dalam empat laga sisa dari sanksinya, Real sepertinya akan baik-baik saja. ’’(Real) Madrid sepertinya belum akan berhenti mencetak gol meski tanpa Ronaldo,” ucap Vicente del Bosque, mantan pelatih Real dan timnas Spanyol. Dengan membobol dua kali gawang Barca kemarin, Real memang memperpanj­ang catatan selalu mencetak gol mereka dalam 68 laga secara beruntun.

Salah satu resep sukses Zidane musim lalu adalah rotasi skuad yang apik. Di antara 25 pemain musim lalu, 20 pemain bermain dengan minute play di atas 1.000 menit. Real yang notabene berisi pemain bintang dan punya ego yang besar bisa diredam Zidane. Pria yang melakukan headbutt kepada Marco Materazzi di final Piala Du nia 2006 tersebut punya g a ya k o mu ni kasi yang mantap. Sebagai eks pemain terbaik dunia serta pemenang Piala Dunia dan Euro, Zidane memiliki karisma demikian besar di ruang ganti.

Berbanding terbalik dengan Zidane, beban di pundak entrenador Barca Ernesto Valverde semakin berat. Musim La Liga belum dimulai, pelatih berjuluk Si Semut itu sudah menyamai rekor buruk Frank Rijkaard sebagai pelatih Barca yang kalah beruntun dalam El Clasico.

Keputusan Valverde mengubah skema 4-3-3 menjadi 3-5-2 di Bernabeu kemarin juga tidak berjalan efektif. Bahkan, dalam kalkulasi Mar-ar ca, Barca kalah h dalam ball possession untuk Pred kali per tama setelah 40 edisi i terakhir El Clasisico. Kedatangan Philippe Coutinho (Liverpool) atau Ousamane Dembele (Borussia Dortmund) diyakini juga tidak akan memberikan so lu si. ( dra/c17/dns)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia