Gempita UpacaraPawai Kemerdekaan
BAGI kebanyakan instansi dan kalangan sekolah, upacara memperingati Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus sudah menjadi agenda rutin tiap tahun. Namun, lain halnya dengan SD Negeri Sawohan 2 dan SMP Negeri Satu Atap Buduran. ’’Saya sudah 13 tahun sekolah dari TK sampai SMP di sini. Tapi, upacara baru tiga kali dengan ini,” kata Achmad Imron Rosyadi, pemimpin upacara, kemarin (17/8). ”Biasanya, kalau 17 Agustus, nonton upacara istana di TV,’’ imbuh siswa kelas VII SMP Negeri Satu Atap Buduran Wildan Wayubi Nur Hakim. Upacara berlangsung khidmat meski sempat ada kejadian salah memasang bendera sebelum sempat berkibar.
Meski bukan hari lahir negaranya, pengungsi asal luar negeri yang tinggal di Puspa Agro, Taman, juga ikut upacara. Kemarin (17/8) mereka menggelar upacara di halaman rumah susun (rusun) yang selama ini ditempati. Upacara tersebut digagas oleh pihak kepolisian dan jajaran Forkopimka Taman. Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji bertindak sebagai inspektur upacara. Pejabat struktural Lapas Kelas II-A Sidoarjo juga mengikuti upacara. Mereka mengenakan baju adat. Dalam upacara tersebut, ada 272 napi yang mendapat surat keputusan (SK) persetujuan remisi.
Sebagai gongnya, para pejabat daerah hingga veteran perang Sidoarjo mengikuti upacara di alun-alun. Mantan pucuk pimpinan tampak dalam acara tersebut. Di antaranya, Sugondo yang memimpin Sidoarjo pada 1985–1990. Selain itu, Sujito yang menjadi bupati periode 1995–2000. Mantan Wakil Bupati M.G. Hadi Sutjipto juga duduk di kursi undangan. Dalam upacara itu, Saiful bertindak sebagai inspektur upacara. Komandan upacara dipercayakan kepada Kapten Mar Indra Jayadi, Pama Yon-3 Mar Sidoarjo. (bil/edi/may/aph/c6/ai)