Jawa Pos

Penat Belajar, Nyantai di Tepi Danau

Berkemah tidak perlu ke luar kota. Cukup datang ke Taman Tanjoeng Puri. Suasananya yang sejuk dan hijau cocok untuk belajar mengenai pengolahan sampah maupun konservasi keanekarag­aman hayati. Asyiknya Berkemah di Taman Tanjoeng Puri

-

SUASANA syahdu bisa dinikmati saat sore. Terlebih lagi jika menghabisk­an waktu di ruang terbuka hijau (RTH). Angin sepoi-sepoi, indahnya senja, ngemil kudapan ringan bisa jadi pelengkap. Begitulah kegiatan sore para peserta Kemah Hijau Satuan Karya Pramuka (Saka) Kalpataru Kwartir Cabang (Kwarcab) Sidoarjo. Setidaknya ada 60 orang yang menjadi peserta pengalaman kemah di Taman Tanjoeng Puri.

Mereka bermalam selama dua hari. Tepatnya, sejak Jumat (4/8) sampai Minggu siang (6/8). Bumi perkemahan di kawasan Lingkar Timur itu dipadati oleh para penegak Pramuka. Mereka terpilih dari 14 sekolah se-Sidoarjo sebagai penggawa Pramuka yang bakal berkiprah di bidang lingkungan hidup.

Banyak kesibukan mereka saat mengikuti acara kemah hijau. Selain belajar hidup mandiri, para pelajar tersebut harus memahami berbagai materi terkait lingkungan. ”Ada tiga krida (divisi dalam saka, Red). Materi krida 3R, reduce, reuse, recycle. Lalu, krida perubahan iklim serta krida konservasi keanekarag­aman hayati,” papar Pembina Saka Kalpataru M. Nur Kholid.

Setelah mendapatka­n berbagai materi, peserta kemah mendapat waktu beristirah­at saat sore sembari menunggu malam. ”Asyiknya isti- rahat sambil ngemil,” celetuk Istianah. Murid SMAN 1 Sidoarjo itu tampak bersanding dengan Tata Sekar Juang Asmarani, kawan satu tendanya. Mereka menikmati waktu bersama dua kakak pembina, Badago Pratama dan Syarif Hidayatull­ah, di samping danau.

Tidak sekadar ngemil, mereka juga sharing pengalaman menarik yang didapat dari Kemah Hijau Saka Kalpataru. ”Enak juga kemah di sini. Tak perlu pergi ke luar kota untuk sekadar berkemah. Cukup di Sidoarjo,” ucap Tata. ”Fasilitasn­ya lumayan lengkap sih. Bisa belajar tentang alam dan pengolahan sampah,” lanjutnya.

Pendapat tersebut senada dengan pemikiran kakak pembinanya. ”Sudah Kami bisa berkemah. Ada pendapa plus bisa praktik soal konservasi,” imbuh Syarif. Juga terdapat lapangan yang luas untuk upacara maupun kegiatan baris-berbaris.

Di sela-sela materi, para peserta bisa bermain di area permainan. Atau sekadar bersantai di pinggir danau. ”Jadi, enggak stres terus. Kan capek habis materi dan praktik. Mereka bisa refreshing dengan bermain-main outdoor,” jelas Badago.

Materi bisa diberikan di hanggar. Bisa juga memanfaatk­an pendapa karena penerangan­nya cukup ketika malam. ”Kalau panggung tengah, kami pakai saat malam keakraban. Jadi, tiap kelompok bikin penampilan. Seru banget!” ujar Badago. (via/c6/ai)

 ?? HANUNG HAMBARA/JAWA POS ?? all in one. KONSERVASI: Herni Rachmawati (kiri) menggunaka­n teropong untuk mengamati burung yang memiliki habitat di Tanjoeng Puri.
HANUNG HAMBARA/JAWA POS all in one. KONSERVASI: Herni Rachmawati (kiri) menggunaka­n teropong untuk mengamati burung yang memiliki habitat di Tanjoeng Puri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia