Khidmat dan Penuh Atraksi
GRESIK – Beragam atraksi mewarnai perayaan HUT Ke-72 RI. Selain detik-detik upacara bendera yang khidmat, ada kisah perjuangan Kapten Darmo Sugondo di Bukit Lengis, yang kini lokasi Gelora Joko Samudro. Kodim 0817 Gresik menampilkannya dalam drama kolosal.
Menurut drama tersebut, Kapten Darmo Sugondo akhirnya wafat. Berat melawan tentara Belanda yang bersenjata lengkap. Dia gugur sebagai pahlawan. Selain drama kolosal, ada pertunjukan binaraga, silat, dan sebagainya. Semuanya meriah.
Beragam atraksi itu digelar setelah upacara bendera yang dipimpin Bupati Sambari Halim Radianto di halaman kantor bupati. Matahari terasa terik. Namun, semangat peserta luar biasa. Komandan upacara Kasdim 0817 Gresik Mayor Inf Sampak tampak tegap berdiri. Wakil Bupati Moh. Qosim juga terlihat hadir.
Peserta maupun masyarakat menonton di pinggir lapangan. Mereka seakan terhipnotis oleh derap kaki rancak 75 anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) dalam baris- berbaris. Mata mereka juga tertuju pada Rizka Kirana serta tiga pengibar bendera. Yakni, Muhammad Afin Aufa, Widya Aprilia Devi, dan Syaiful Mukminin.
Rizka tampak menerima bendera itu kepada Bupati Sambari sebagai irup. Saat itu, ayah Rizka, Subagio, mengaku deg-degan. Menurut anggota Satuan Polisi Air Polres Gresik tersebut, putrinya baru kali ini tampil di depan begitu banyak orang. Rizka terseleksi dari 3.400 peserta hingga menjadi 75 orang. Bupati Sambari memberikan apresiasi kepada komandan upacara serta para anggota paskibra. Mereka foto bersama.
Hari ini perayaan kemerdekaan berlanjut dengan karnaval. ’’Karnaval tahun ini melibatkan alutsista TNI, berupa kendaraan tank dan panser,’’ kata Kepala Bagian Humas Gresik Suyono kemarin.
Karnaval berangkat dari Kantor Bupati, Jalan dr Wahidin Sudirohusudo; kemudian dr Soetomo; dan finis di depan Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP), Jalan Jaksa Agung Suprapto. ’’Selama karnaval, masyarakat kami imbau memilih jalur lain,’’ ujar mantan camat Ujungpangkah itu. (yad/c19/roz)