Mark Up Jumlah Korban Kecelakaan
KECELAKAAN lalu lintas di Karangploso, Malang, pada Jumat (25/8) memang mengundang keprihatinan. Namun, para pembuat hoax malah menjadikannya sebagai bahan untuk membuat kepanikan. Caranya, dengan me- mark up jumlah korban agar kecelakaan tersebut tampak mengerikan.
Kejadian aslinya, kecelakaan itu melibatkan truk tronton, delapan sepeda motor, dan dua mobil. Empat orang meninggal dan sebelas orang mengalami luka. Namun, hoax yang menyebar lewat Facebook menyebutkan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan truk tronton, lebih dari tujuh mobil, lebih dari 30 sepeda motor, dan lebih dari 50 pejalan kaki.
Agar lebih meyakinkan, pembuat hoax juga menyertakan video kecelakaan. Video itu diberi keterangan bahwa ada 20 korban yang meninggal di tempat.
Sehari setelah kejadian, status hoax itu tersebar ke manamana. Pemilik akun Facebook di Jakarta, Semarang, Pontianak, Medan, dan Sulawesi ikut menyebarkan kabar tersebut. Mereka menyalin pesan itu apa adanya. Ada juga yang hanya meneruskan, tetapi menambahkan keterangan keprihatinan.
Pesatnya penyebaran kabar palsu tersebut tampak dari angka yang menunjukkan berapa kali video kecelakaan itu dilihat. Dalam satu akun saja, video tersebut dilihat 1.800 kali. Lantas, bagaimana jika yang menyebarkan video dan pesan itu ribuan? Padahal, data yang disebar tersebut merupakan karangan belaka.
Polda Jatim dan jajarannya pun langsung membuat klarifikasi. Melalui akun media sosial milik polsek-polsek, diinformasikan bahwa kabar kecelakaan di Karangploso dengan jumlah korban bombastis adalah palsu.
Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera memastikan korban kecelakaan yang meninggal tidak sampai 20 orang. Dia juga sangat menyayangkan sikap netizen yang dengan mudah ikut menyebarkan berita palsu itu. ”Seharusnya masyarakat mengecek dulu kepada polisi,” katanya. (eko/gun/c20/fat)