Jawa Pos

Jajan di Kantin pun Pakai Kartu

-

SURABAYA – Transaksi nontunai di area Jawa Timur terus me ningkat. Hingga Juli lalu, nilainya mencapai Rp 3,3 triliun. Di antara jumlah itu, Rp 2 triliun merupakan transaksi real- time gross settlement ( RTGS). Lalu, sisanya adalah tran saksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia.

Kepala Grup Advisory dan Pengembang­an Ekonomi Bank Indonesia Jawa Timur Herawanto menyatakan, pertumbuha­n transaksi nontunai di Jatim memang tidak melebihi 10 persen per tahun. Namun, setiap tahun jumlahnya terus meningkat.

Tren tersebut juga berlaku secara nasional. Transaksi penggunaan kartu secara nasional hingga Juli lalu mencapai Rp 17 triliun. Selanjutny­a, penggunaan uang elektronik masih relatif kecil, yakni hanya Rp 26 miliar. ’’Itulah yang harus ditingkatk­an. Salah satu caranya, mewajibkan pembayaran nontunai di gerbang tol,’’ tuturnya.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur Sukamto menambahka­n, angka melek keuangan dan akses ke layanan keuangan di Jatim lebih tinggi daripada rata-rata nasional. Angka inklusi keuangan di Jatim mencapai 35 persen, lebih tinggi daripada nasional yang baru 29,66 persen.

Salah satu upayanya adalah mendekati seluruh sekolah di Jawa Timur agar meminta orang tua siswa membayar biaya pendidikan melalui rekening di bank. Transaksi di kantin-kantin sekolah juga akan dilakukan dengan cara nontunai.

Direktur UNIK Lanny Monangin menuturkan, siswa dapat menjadi agen transaksi keuangan nontunai yang efektif karena lebih cepat mengadopsi teknologi. ’’Ke mana-mana siswa SMA pasti bawa gadget sehingga lebih mudah untuk diedukasi tentang penggunaan uang elektronik,’’ paparnya. (vir/c22/noe)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia