Rudal Korut Picu Alarm Bahaya Jepang
Lagi, Jong-un Bikin Aksi Provokasi
SEOUL – Sebagian penduduk Kota Sapporo belum beranjak dari tempat tidur saat mendengar sirine tanda bahaya meraungraung kemarin (29/8). Mereka lantas mengambil telepon genggam dan membaca pesan tertulis yang masuk berbarengan dengan suara alarm yang menunjukkan adanya bahaya tersebut sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
”Sebuah rudal baru saja melintas.” Demikian tulisan yang terbaca di layar telepon genggam Hiroyuki Iwafune, salah seorang pejabat perikanan di Sapporo. Dia langsung gemetar. Dia khawatir rudal milik Korea Utara (Korut) itu akan memicu perang dunia berikutnya. Kekhawatiran yang sama dirasakan para penduduk Sapporo lainnya.
”Beberapa waktu lalu, sebuah rudal melintasi wilayah kita. Jika Anda menemukan benda yang mencurigakan, tolong jangan didekati. Segera telepon polisi atau petugas pemadam kebakaran. Segeralah berlindung di basement atau tempat yang kukuh dan aman,” kata Iwafune membacakan serangkaian pesan tertulis yang bertubi-tubi masuk ke telepon genggamnya.
Di stasiun kereta api dan terminal bus, papan peringatan menyala dengan tulisan serupa dengan pesan pendek yang masuk ke telepon genggam warga. Hampir seluruh transportasi umum tidak beroperasi setelah terdengar bunyi sirine.
Rudal yang mengangkasa selama sekitar dua menit sebelum pecah menjadi tiga bagian dan jatuh ke kawasan utara Samudra Pasifik tersebut milik Korut. Seoul melaporkan bahwa rudal itu diluncurkan dari salah satu guyok alias distrik di Kota Pyongyang yang bernama Sunan. Rudal tersebut melesat sejauh sekitar 2.700 kilometer dan mengangkasa setinggi 550 kilometer.
Provokasi Korut tidak lama setelah latihan militer gabungan AS dan Jepang berakhir itu membuat Washington geram. Presiden Donald Trump pun langsung mengambil sikap tegas. Dia menyatakan bahwa rezim Korut telah mengirimkan pesan yang sangat jelas kepada para tetangga dan seluruh anggota PBB. Korut juga sudah terang-terangan melanggar hukum internasional dan tidak menghormati resolusi PBB.
”Ancaman dan provokasi hanya akan membuat rezim Korut semakin terkucil di kawasan (Asia) tersebut dan dijauhi masyarakat internasional. Segala opsi untuk menyelesaikan krisis ini masih terbuka lebar,” jelas Trump. Sebelumnya, taipan 71 tahun itu sudah menegaskan bahwa AS tidak akan segan melancarkan aksi militer ke Korut jika Kim Jong-un terus melawan.
”Ini ancaman yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan mengandung pesan yang sangat serius dan fatal,” ungkap Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe. Bersama Washington, Tokyo lantas mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk menggelar rapat darurat. Sebab, Korut tidak bisa dibiarkan. Australia pun mendukung usul tersebut.
Sebenarnya, sebelum kemarin, rudal Korut pernah melintasi wilayah Jepang, dua kali malah. Yakni, pada 2009 dan 1998. Dalam dua kesempatan itu, Pyongyang menegaskan bahwa mereka tidak menembakkan rudal. Mereka mengaku meluncurkan satelit ke luar angkasa. Tetapi, Washington dan sekutu-sekutu Asianya, termasuk Jepang dan Seoul, tidak percaya begitu saja. (AFP/Reuters/BBC/CNN/hep/c20/any)