Liga 1 Masih Butuh Wasit Asing
RENCANA PSSI menggantikan penggunaan wasit asing di Liga 1 menuai penolakan. Kalangan klub berharap penugasan wasit asing diteruskan. ”Kami keberatan kalau dihentikan meski itu hanya sementara waktu,” kata manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
Kehadiran wasit asing memang membawa atmosfer positif. Masalahnya, keberadaan mereka mengundang kontroversi karena tidak mengantongi izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA). Bila hal itu tidak beres, pihak imigrasi mengancam mendeportasi atau bahkan menahan para wasit asing tersebut.
Umuh mencurigai ada intervensi dari pihak lain. ”Saya curiga ada kepentingan di balik semua ini. Karena dengan adanya wasit asing, kompetisi semakin bagus. Mengapa mereka harus ditiadakan lagi,” ungkapnya.
Direktur Utama Persija Jakarta Gede Wi- diade menyebutkan, wasit asing masih dibutuhkan. Terutama untuk pertandingan yang melibatkan klub-klub besar. Keberadaan wasit asing menjadi salah satu jaminan kualitas pertandingan meningkat.
”Kalau wasit yang bertugas tidak bisa mengimbangi kualitas tim, itu sama saja dengan merugikan tim dan menurunkan kualitas kompetisi tersebut,” ucapnya. ”Toh, sebagian wasit lokal sudah beristirahat lama. Siapa yang mau menjamin naluri kepemimpinan mereka masih bagus dalam waktu dekat ini,” lanjut Gede.
CEO PSM Makassar Munarfi Arifuddin mengujarkan, alasan PSSI menghentikan penggunaan wasit asing disebabkan masalah IMTA yang merupakan dalih klasik yang tidak logis. Sebab, pada faktanya, klub tidak sulit mendapatkan IMTA untuk para pemain asing. ”Kalau PSSI mengaku kesulitan mendapatkan IMTA, ini sebuah keanehan,” ucapnya. (ben/c25/ca)