Pukulan Telak untuk Penentang
NEW YORK – ’’ Here I am, baby!’’ Suara Stevie Wonder mengalun indah melalui pengeras suara di tengah pertandingan antara Maria Sharapova kontra Simona Halep pada babak pertama Amerika Serikat (AS) Terbuka kemarin. Lagu itu seakan menggambarkan kembalinya mantan petenis nomor satu dunia tersebut di ajang
grand slam setelah menyelesaikan masa skors karena doping. Pada pertandingan pertamanya itu, Masha –panggilan Sharapova– tampil fantastis dan memaksa pulang kandidat kuat juara AS Terbuka asal Rumania, Halep.
Masha langsung bersimpuh, mimiknya tak percaya begitu poin kemenangan diraih. Kedua tangannya menutupi wajah, membendung air matanya yang tumpah. Hampir 24 ribu penonton di Arthur Ashe Stadium memberikan
standing ovation sebagai penghargaan untuk petenis 30 tahun tersebut. Masha menang setelah melakoni pertarungan tiga set 6-4, 4-6, 6-3. Itulah kemenangan terbesarnya setelah 15 bulan absen dari lapangan tenis.
Sharapova datang ke AS Terbuka dengan jatah wildcard. Sungguh mengejutkan ketika dalam drawing petenis Rusia itu langsung bertemu lawan superberat, petenis nomor satu dunia Simona Halep. Halep adalah petenis dengan persiapan paling matang sebelum berlaga di grand
slam terakhir musim ini. Dia lolos ke final Cincinnati Open dan sebelumnya di Wimbledon. Juga tampil di semifinal Toronto Open.
Bandingkan dengan Masha yang hanya memenangi satu pertandingan sejak kembali dari masa skors Mei lalu. Dia kemudian mundur dari sejumlah turnamen pemanasan AS Terbuka karena cedera. Tapi, begitu mengetahui lawan pertamanya di AS Terbuka adalah Halep, Sharapova mengaku langsung berkonsentrasi penuh untuk menghadapi pertarungan tersebut.
’’Saat tahu akan menghadapi Simona, saya langsung fokus. Saya mematikan telepon dan mulai membuka YouTube untuk mem- pelajari video pertandingan kami,’’ ungkap Masha dilansir situs resmi WTA. Masha merasa belum pantas memenangi pertandingan tersebut. Namun, pada akhirnya, dengan permainan baseline yang solid, pengoleksi lima gelar
grand slam tersebut memaksa Halep menelan pil pahit.
Kekalahan itu adalah pukulan telak bagi Halep. Dia adalah salah satu sosok yang paling keras menolak panitia penyelenggara grand slam memberikan
wildcard di babak utama kepada Masha. Protes kerasnya bersama beberapa petenis top dunia dialamatkan kepada penyelenggara Prancis Terbuka Mei lalu. Menurut dia, petenis yang terkena kasus doping tidak layak mendapatkan wildcard. Jika menyelesaikan masa skors, mereka semestinya melewati fase kualifikasi dulu. Akibat protes tersebut, penyelenggara mengevaluasi pemberian wild
card kepada Sharapova. ’’Turnamen ini (AS Terbuka) sudah memutuskan ( wildcard kepa- da Masha), jadi mereka bisa melakukan apa saja yang mereka mau. Bukan posisiku untuk membicarakan hal ini lagi,’’ ucap Halep sebelum melakoni pertandingan.
Selama pertandingan sepanjang 2 jam 44 menit, kecepatan ayunan raket Sharapova mengalahkan kelincahan kaki Halep. Masha mencatat 60 kali pukulan winner yang terbukti sangat menentukan dalam pertandingan tersebut. Padahal, di saat yang sama, juara AS Terbuka 2006 itu melakukan 64 kali unforced error.
’’Tentu saya sedih kalah di pertandingan ini. Tapi, saya rasa saya sudah memberikan segalanya. Dia (Masha) lebih baik. Servisnya lebih baik, sedangkan servisku sangat buruk hari ini,’’ ucap Halep. Dia menambahkan, laga tersebut seperti bukan pertandingan pertama di sebuah turnamen tenis. Rasanya seperti final.
Pada babak kedua, Masha yang kini menduduki ranking ke-146 dunia bakal bertemu petenis Hungaria Timea Babos Rabu siang waktu setempat. Saat ini Babos menduduki
ranking ke-35 dunia. (cak/c17/ady)