Jawa Pos

Pelipur Lara dari Deni dan Ketut

-

DENI kembali mendulang prestasi di ajang SEA Games. Dia meraih emas di cabor angkat besi kelas 69 kg. Prestasi serupa pernah dia catatkan pada SEA Games 2013 di Myanmar. Tampil di Hall 3, Malaysia Internatio­nal and Exhibition Center (MITEC), Kuala Lumpur, Deni mengemas total angkatan 312 kg. Perinciann­ya, 142 kg dan clean and jerk 170 kg.

Deni bersaing ketat dengan lifter Thailand Trirat Boonsuk yang men catat total angkatan 310 kg. Medali perunggu diraih Pham Tuan Anh dari Vietnam.

Pada SEA Games kali ini, Deni cukup beruntung. Sebab, dari sisi persiapan, sebenarnya dia kurang maksimal. Bahkan, dia sempat keluar pelatnas setelah Islamic Solidarity Games (ISG) April–Mei lalu. Alasan utamanya, uang saku dari Satlak Prima terhambat.

’’Baru gabung lagi awal Juni 2017,’’ ujarnya. Selain itu, persiapan Deni kembali terhambat setelah mengalami cedera punggung. Praktis dia harus absen berlatih selama sepuluh hari.

Setelah lifter andalan Indonesia Eko Yuli Irawan di kelas 62 kg gagal meraih emas, Deni merasa terbebani. Sebab, sejak awal, dia hanya menjadi alternatif peraih medali emas buat Merah Putih. ’’Dari hati kecil, ang- katan tadi buat saya belum memuaskan,’’ ujarnya.

Setelah melakukan clean and jerk di angkatan 170 kg, Deni tidak mengetahui bahwa medali emas sudah pasti di tangan. Dia mencoba memecahkan rekor SEA Games dengan 182 kg. ’’ Tadi, biar Deni fight, baru dikasih tahu setelah percobaan kedua,’’ kata Alamsyah Wijaya, manajer pelatnas angkat besi Indonesia.

Sementara itu, di kelas 77 kg, wakil Indonesia I Ketut Ariana juga mempersemb­ahkan medali emas lainnya dari angkat besi. Dia mendulang emas setelah melakukan angkatan snatch 147 kg dan clean & jerk 178 kg. Dia mengalahka­n Nguyen Hong Ngoc (Vietnam) dan Loro Wellkinson (Malaysia). (*/c22/tom)

 ??  ??
 ??  ?? snatch
snatch
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia