Gerbong Tambahan Angkut Warga Liburan
SURABAYA – Hari Raya Idul Adha tahun ini bertepatan dengan akhir pekan. Diprediksi terjadi lonjakan penumpang di stasiun maupun Terminal Purabaya. Karena itu, beberapa fasilitas tambahan diberikan untuk mengantisipasinya.
PT KAI (Persero) Daop 8 mengoperasikan dua kereta api tambahan. Yakni, KA Gayabaru Malam Selatan Premium dengan tujuan Surabaya Gubeng–Pasar Senen
Kereta tersebut menarik 10 gerbong kelas ekonomi. Kapasitas penumpang yang bisa diangkut mencapai 768 orang. KA Gayabaru mulai beroperasi sekarang.
Satu lagi adalah KA Sembrani tambahan dengan jurusan Surabaya Pasar Turi–Gambir. Ada tujuh gerbong kelas eksekutif dalam sekali berangkat. Total kapasitas penumpang 350 orang. Kereta tersebut mulai beroperasi 3 September.
Humas PT KAI (persero) Daop 8 Gatut Sutiyatmoko mengatakan bahwa lonjakan penumpang diperkirakan mulai Kamis sore (31/8). Jumlah penumpang jurusan Surabaya–Jakarta diprediksi meningkat. Demikian juga rute regional seperti Surabaya–Malang dan Surabaya–Banyuwangi.
Selain menambah dua perjalanan kereta api, PT KAI akan menambah rangkaian di beberapa kereta. Perinciannya, pada 1 hingga 2 September, KA Sancaka pagi jurusan Jogjakarta mendapat tambahan satu rangkaian kelas ekonomi new image. Kapasitasnya 490 penumpang. Setelah ditambah, daya tampung penumpang melonjak menjadi 570 orang.
Selanjutnya, KA Gajayana yang semula hanya menyediakan 8 gerbong kelas eksekutif akan bertambah menjadi 9 kelas eksekutif. Kapasitas penumpang yang semula hanya 400 orang bertambah 50 orang.
Gatut memperkirakan, jumlah penumpang yang berangkat atau tiba di Surabaya mencapai 40 ribu orang. Pada hari normal, jumlah penumpang di bawah 20 ribu orang. ” Prediksi peningkatan hampir dua kali lipat,” ungkap dia.
Terminal Purabaya juga bersiapsiap menghadapi libur Idul Adha. Koordinator Operasional dan Keamanan UPT Terminal Purabaya Hardjo memastikan tidak ada masalah soal armada. Dia memprediksi kepadatan terjadi pada Kamis sore hingga malam dan Jumat sore. ”Tujuan yang padat di antaranya Malang, Jember, Ponorogo, dan Tulungagung,” ungkapnya.
Perkiraan jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui Purabaya mencapai 30 ribu orang. Hal tersebut didasarkan atas jumlah rata-rata penumpang akhir pekan. Jumlah itu ditambah dengan perkiraan penumpang yang memanfaatkan libur panjang untuk pulang kampung.
Di sisi lain, untuk kelancaran arus lalu lintas, Kementerian Perhubungan menerbitkan surat edaran larangan beroperasi untuk truk-truk besar. Kabid Angkutan Dishub Tundjung Iswandaru menjelaskan bahwa pembatasan mulai berlaku 31 Agustus pukul 12.00 hingga 1 September pukul 12.00. ”Setelah itu, kendaraan berat boleh melintas,” katanya.
Pembatasan kembali berlaku pada 3 September pukul 06.00 hingga pukul 23.59. Ada kendaraan yang masuk kategori pengecualian. Yakni, kendaraan pengangkut BBM, sembako, dan beberapa bahan yang mendapat izin dari Kementerian Perhubungan. (riq/c6/git)