Jawa Pos

Bisnis Turun, Siap Masuk Pasar Online

Usaha kecil menengah (UKM) sering sulit masuk pasar kelas atas. Akses yang belum terjangkau hingga kualitas yang diragukan jadi kendala. Padahal, potensi untuk meraih pasar yang lebih besar sangat tinggi.

-

MASALAH tersebut mendapat perhatian dari Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Jawa Timur kemarin (29/8). Masih banyak anggota asosiasi para pengusaha jasa boga (katering) dan perdaganga­n makanan yang membangun sinergi dengan UKM.

UKM dianggap sebagai mitra bisnis yang mampu mendukung para pengusaha katering dalam memberikan pelayanan kepada konsumen. ’’Justru kami merangkul UKM,” terang Ketua APJI Suratno.

Tidak sedikit katering yang mengambil kue kecil atau makanan tradisiona­l dari UKM. Menurut mereka, jika semua dikerjakan sendiri, pemilik katering bisa kewalahan. ’’Per hari bisa sampai belasan event yang kami tangani,’’ ujar anggota APJI Jawa Timur Susmiati Rahmawati.

Tiap katering rata-rata merangkul hingga enam UKM. Para pelaku UKM itu menyediaka­n makanan tradisiona­l seperti semanggi Surabaya, bubur Madura, nasi Madura, atau kikil. Namun, tentu saja mereka tidak asal comot. Anggota APJI punya standar kualitas dan higienitas yang harus dijaga. ’’Ini soal produk, tentu kami harus menjaga nama,” ujarnya.

Rahmawati berharap UKM punya jaminan kualitas dan higienitas. Nah, di sinilah peran pemerintah untuk menjamin hal itu. Dinas kesehatan bisa memberikan sertifikas­i ke- pada UKM. Misalnya, sertifikas­i penggunaan bahan pokok dan pengolahan bahan.

UKM juga punya kesempatan dan potensi untuk menjadi besar jika bernaung bersama APJI. Salah satu yang bisa dilakukan APJI adalah memberikan rekomendas­i jaminan modal.

Saat ini APJI telah menandatan­gani MoU dengan salah satu bank swasta. Melalui rekomendas­i yang diberikan APJI, pinjaman bisa dapat bunga yang lebih rendah dan tanpa agunan. ’’Kalau kami cuma bantu yang besar, kasihan yang kecil, tidak bisa naik level,” ujar Suratno.

Sementara itu, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf menyatakan, usaha kecil harus dibela dan dibimbing. Sebab, mereka punya potensi yang sama dengan jasa boga yang besar. ’’Kita harus fasilitasi mereka,” ujarnya di sela membuka rapat kerja daerah APJI IV di Garden Palace Hotel kemarin.

Gus Ipul, sapaannya, berharap APJI bisa bersinergi dengan pemerintah. Sinergi itu bisa berupa peningkata­n kualitas jasa boga di Jawa Timur. Menurut dia, di momen persaingan global saat ini, pengusaha katering Jawa Timur tidak boleh kalah dengan katering dari luar. ’’Kami ingin APJI menang di negeri sendiri,” ujarnya.

Namun demikian, saat ini para pengusaha jasa boga merasakan ada penurunan bisnis dibanding tahun sebelumnya. Menurut Rahmawati, kondisi tersebut dipengaruh­i ekonomi Indonesia yang gonjang-ganjing.

Karena itu, program online jadi salah satu pilihan untuk meraih pasar. Itu yang sedang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya. Kini pemerintah mengupayak­an go online. Tidak mau ketinggala­n, APJI melakukan hal yang sama. Mereka sedang menyiapkan strategi untuk masuk ke pasar online. (gal/c17/oni)

 ?? GALIH ADI PRASETYA/ JAWA POS ?? RESMI DIBUKA: Rakerda IV APJI dibuka langsung oleh Saifullah Yusuf bersama anggota APJI dari berbagai daerah di Jawa Timur kemarin.
GALIH ADI PRASETYA/ JAWA POS RESMI DIBUKA: Rakerda IV APJI dibuka langsung oleh Saifullah Yusuf bersama anggota APJI dari berbagai daerah di Jawa Timur kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia