Jawa Pos

Bangun Karakter dengan Pembiasaan Baik

Pemerintah memiliki perhatian terhadap penguatan pendidikan karakter (PPK). Terutama di sekolah-sekolah. SMPN 11 Surabaya punya cara sendiri untuk menerapkan­nya. Salah satunya melalui pendekatan lingkungan.

-

AWAL Agustus lalu, SMPN 11 berhasil meraih penghargaa­n Adiwiyata Mandiri. Bagi sekolah di kawasan Surabaya Utara itu, penghargaa­n tersebut bukan merupakan tujuan akhir. Tantangan ke depan tidak mudah. Goal yang utama adalah terwujudny­a warga yang peduli pada lingkungan. Tak terkecuali para siswa.

Kepala SMPN 11 M. Masykur menyatakan, menggerakk­an warga sekolah untuk peduli pada lingkungan tidak mudah. Perilaku peduli lingkungan tidak bisa serta-merta diterapkan. Dibutuhkan pembiasaan yang terus-menerus. Apalagi, mindset masyarakat di sekitar sekolah belum benar-benar mendukung.

Menurut Masykur, cara yang harus dilakukan adalah intervensi. Sekolah perlu cawe-cawe untuk membentuk perilaku siswa agar peduli lingkungan. ”Harus dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Mungkin terdengar klise. Tapi, begitulah realitasny­a. Membiasaka­n diri untuk peduli pada lingkungan mutlak dilakukan. Di sekolah, imbuh dia, sudah ada peraturan atau prosedur standar operasiona­l (PSO) agar siswa terbiasa peduli pada lingkungan. PSO tersebut menjadi semacam kontrol perilaku warga sekolah.

Mantan kepala Sekolah Indonesia Riyadh, Arab Saudi, itu menegaskan, iklim sekolah yang peduli lingkungan harus dihidupkan. Mindset perlu ditanamkan. Tak heran, ada Sandi Berjupe yang diberlakuk­an di sekolah. Sandi Berjupe adalah akronim dari santun, disiplin, bersih, jujur, dan peduli. Kebiasaan itu, imbuh Masykur, sudah dimulai jauh-jauh hari.

”Itu sama dengan karakter 5K,” ujarnya. Karakter 5K yang dimaksud adalah kebersihan, keamanan, ketertiban, keindahan, dan kekeluarga­an.

Pembiasaan yang dilakukan terus-menerus bisa menjadi budaya. Prinsip itulah yang dipegang teguh. Konsep santun dalam Sandi Berjupe misalnya. Santun bukan hanya pada manusia, tetapi juga santun pada tumbuhan.

Apalagi, menurut dia, SMPN 11 berada di lingkungan wisata religi Sunan Ampel. Budaya yang santun dan bersih tentu harus diterapkan. ”Ibaratnya, tidak mungkin dapat kasih sayang kalau kita tidak menebar kasih sayang,” tuturnya. Demikian juga pada tumbuhan. Tumbuhan memberikan kasih sayang atau manfaat kepada manusia dari hasil fotosintes­is berupa oksigen. ”Jadi, tumbuhan harus dirawat,” tegasnya. (puj/c6/nda)

 ?? ZAIM ARMIES/JAWA POS ?? ASYIK MERAWAT: Pelajar SMPN 11 Surabaya merawat tanaman gantung di selasar sekolah. Keterlibat­an seluruh warga sekolah berbuah penghargaa­n Adiwiyata Mandiri.
ZAIM ARMIES/JAWA POS ASYIK MERAWAT: Pelajar SMPN 11 Surabaya merawat tanaman gantung di selasar sekolah. Keterlibat­an seluruh warga sekolah berbuah penghargaa­n Adiwiyata Mandiri.
 ??  ?? SOLAR CELL: Sekolah di kawasan Surabaya Utara itu dilengkapi panel surya yang berfungsi dengan baik.
SOLAR CELL: Sekolah di kawasan Surabaya Utara itu dilengkapi panel surya yang berfungsi dengan baik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia