Jawa Pos

Desain Gedung Terpadu Dilombakan

Bupati Perkirakan Cuma Butuh Rp 400 Miliar

-

SIDOARJO – Desain gedung terpadu yang beberapa waktu lalu dipresenta­sikan Bupati Saiful Ilah di hadapan anggota DPRD Sidoarjo ternyata belum final. Bahkan, rencananya, pemkab akan menyelengg­arakan lomba desain bangunan setinggi 17 lantai tersebut. Perlombaan itu dibuka untuk umum. ’’Semua orang bisa ikut. Tingkat nasional,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo Sigit Setyawan kemarin (29/8).

Pemkab memang tidak putus asa mendorong proyek gedung yang akan menjadi kantor semua organisasi perangkat daerah (OPD) tersebut sekalipun usulan itu sudah ditolak DPRD Sidoarjo dari prioritas APBD 2018.

Namun, ’’lampu hijau’’ dari Kementeria­n Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat pemkab kembali percaya diri. Bahkan, Saiful Ilah sudah bersiap-siap kembali mengusulka­nnya pertengaha­n tahun depan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2018. Termasuk menggelar lomba desain gedung terpadu.

Menurut Sigit, melalui sayembara itu, diharapkan muncul desain bangunan yang terbaik dan indah. Selain menjadi tempat pelayanan publik, gedung terpadu tersebut diproyeksi­kan menjadi ikon baru di Kota Delta.

Para peserta, tutur dia, juga harus merancang desain gedung sesuai dengan persyarata­n yang digariskan pemerintah pusat. Misalnya, berkonsep ramah lingkungan atau green building sebagaiman­a diatur dalam UU No 28/2002 tentang Bangunan Gedung. Termasuk menyisakan 30 persen areanya untuk ruang terbuka hijau (RTH). Itu diatur dalam Peraturan Menteri PU No 5 Tahun 2008 tentang Penyediaan dan Pemanfaata­n RTH di Perkotaan.

’’Peserta harus mengakomod­asi persyarata­n bangunan dan gedung itu,’’ ucapnya. Dari sayembara tersebut, akan diambil tiga karya terbaik. Dewan juri yang menilai desain gedung terpadu bukan dari pemkab. Agar independen, pemkab akan membentuk tim.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyampaik­an, kebutuhan anggaran gedung terpadu sebenarnya kurang dari Rp 800 miliar. Angka Rp 800 miliar yang selama ini beredar itu, kata dia, merupakan estimasi. ’’Baru perhitunga­n kasar. Belum pasti,’’ tuturnya.

Dia mencontohk­an apartemen 31 lantai di Kahuripan Nirwana Village (KNV). Saiful mengaku sempat menanyakan anggaran pembanguna­nnya. Ternyata, anggaranny­a berkisar Rp 250 miliar. Dia yakin kebutuhan anggaran gedung terpadu tidak sampai Rp 800 miliar. Bahkan, anggaranny­a bisa dikepras separo alias hanya membutuhka­n dana Rp 400 miliar. ’’Separo dari estimasi,’’ ujarnya.

Dari gedung dewan, Fraksi PKB berupaya agar usulan pembanguna­n gedung terpadu tidak lagi terpental di DPRD Sidoarjo. Saat ini fraksi berlambang sembilan bintang tersebut aktif melobi fraksi lain. ’’Kami juga akan fasilitasi Pak Bupati untuk menjelaska­n proyek itu di depan DPRD,’’ kata Sullamul Hadi Nurmawan, Ketua DPRD Sidoarjo.( aph/c20/pri)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia