Bagikan 292 Hadiah Senilai Rp 104 Juta
Agustus hampir berakhir. Namun, semarak peringatan HUT Ke-72 RI ternyata masih menggaung hingga kini. Di beberapa desa masih berlangsung acara yang melibatkan banyak warga. Bikin warga semakin guyub dan akrab.
SALAH satunya di Dusun Tanjung Sari, Desa Kupang, Jabon. Kemarin (29/8) diadakan jalan santai. Warga yang ikut dalam kegiatan tersebut berhak mendapatkan
door prize jika beruntung. Total hadiahnya bikin wow, yakni lebih dari Rp 100 juta. Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimka) Jabon turut berpartisipasi. ’’Sejak pagi jalan, sekitar 1 kilometer lebih sedikit,’’ ujar Camat Jabon Agus Sujoko setelah mengikuti jalan sehat. Ratusan warga turut terlibat. Di Dusun Tanjung Sari, terdapat 260 keluarga. Seleain itu, ada peserta dari dusun lain yang turut mengikuti acara tersebut.
Sekitar pukul 09.00 peserta jalan sehat sampai garis finis. Saatnya pengundian doorprize. Momen itu paling ditunggu peserta. Sebab, hadiahnya sangat banyak. Ada 292 macam hadiah. ’’Semua yang ikut dapat hadiah, tinggal untung-untungan saja dapatnya apa,’’ ujar Kepala Dusun Tanjung Sari Mustofa.
Terdapat puluhan lemari, magic com, kipas angin, televisi LED, sepeda, hingga hadiah utamanya berupa dua sepeda motor. Saking banyaknya hadiah, panitia sampai-sampai membuatkan terop tersendiri untuk meletakkan hadiahhadiah itu. ’’Total hadiahnya mencapai lebih dari Rp 100 juta. Karena hari ini adalah puncak dari seluruh kegiatan Agustusan,’’ ujar Mustofa. Tepatnya Rp 104.790.000. Uang yang digunakan untuk membeli hadiah tersebut diambil dari penjualan kupon peserta.
Ada juga dana dari Paguyuban Petani Tambak Samudra Hijau Dusun Tanjung Sari. Mereka iuran seikhlasnya, tetapi disesuaikan dengan besar tambak yang dikelola. Semakin luas tambak yang dikelola, iurannya semakin besar. ’’Ada yang Rp 500 ribu, ada juga yang lebih,’’ katanya. Di Dusun Tanjung Sari, ada 88 petani tambak. Mereka terdiri atas petani udang, rumput laut, dan bandeng. ’’Kalau total luas tambak di Desa Kupang sekitar 800 hektare,’’ tambahnya.
Sebelumnya, warga desa menjalankan serangkaian kegiatan. Beragam kompetisi diselenggarakan untuk warga. Mulai awal bulan hingga akhir Agustus. Ada lomba joget dengan pakaian nyentrik. Ada pula kelompok pria yang berjoget sambil berhias ala perempuan. Hingga ada yang berdandan ala pocong dan kuntilanak.
Selain itu, terdapat kompetisi karaoke untuk perorangan. Juga, panjat pinang, kepruk kendil, balap karung, gigit uang, serta balapan kelereng. Yang unik, ada lomba makan jemblem. Makanan tradisional dari ketela yang berbentuk bulat dan berisi gula merah. Tidak tanggung-tanggung, peserta harus makan satu jemblem yang beratnya mencapai setengah kilogram. ’’Warga kompak semua. Bikin lomba menarik dan guyub. Ini yang suka ketika momen Agustusan,’’ lanjut Mustofa. (uzi/c15/ai)