Jawa Pos

Gagal Tambah Mobil Damkar

-

WACANA penambahan unit mobil pemadam kebakaran (damkar) pada 2018 dipastikan gagal. Pengadaan mobil damkar yang diusulkan tercoret dari perencanaa­n APBD.

Pemangkasa­n anggaran pemerintah pusat menjadi alasan pencoretan itu. Padahal, rata-rata enam kejadian kebakaran tercatat setiap bulan memasuki musim kemarau ini.

’’APBD 2018 memang belum. Tetapi, penambahan satu unit mobil damkar bisa dipastikan ditunda,’’ kata Sekretaris Satpol PP Ponorogo Wahyu Paripurna.

Kegagalan, ujar dia, bukan kali pertama. Pihaknya, lanjut Wahyu, pernah mengusulka­n hal itu pada 2016 dan 2017 . Pembelian sempat santer mengemuka setelah musibah kebakaran Pasar Songgolang­it pada 14 Mei lalu.

Sebab, tiga armada yang dimiliki pemkab tidak optimal. Bahkan, salah satu di antara tiga unit tersebut macet. Persneling mobil damkar berkapasit­as lima ribu liter itu macet di lokasi.

Padahal, ungkap Wahyu, situasi tengah genting kala itu. Sebaliknya, mobil tidak bisa dioperasik­an. Pemadaman hanya mengandalk­an dua unit mobil damkar berkapasit­as tiga ribu liter dan bantuan daerah lain. ’’Paling tidak ada penambahan satu mobil damkar dan suplai,’’ ungkapnya.

Penanganan kebakaran di Ponorogo seharusnya dibagi empat zona lantaran wilayahnya cukup luas. Setiap zona minimal satu damkar, kecuali wilayah kota. Pendukungn­ya, minimal memiliki dua mobil suplai air.

Wahyu menyebut kebakaran di kecamatan pinggir sering tidak tertangani. Belum lagi jika terjadi lebih dari satu kejadian secara bersamaan. Petugas dipastikan kewalahan. Apalagi, untuk ukuran Ponorogo, petugas damkar juga minim. Hanya 33 orang.

’’Petugas wajib sudah ada di lokasi maksimal 15 menit dari laporan. Untuk kejadian di wilayah jauh, kebanyakan sudah tidak tertangani,’’ ujarnya, lantas menyatakan bahwa idealnya memiliki 60 petugas. (agi/irw/c4/diq)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia