Jawa Pos

Lagi, Buang Mayat Bayi

Kasus Keenam dalam Tahun Ini

-

SIDOARJO – Belum terungkap misteri penemuan sejumlah bayi dalam kondisi tak bernyawa di wilayah Kota Delta dalam tahun ini, muncul lagi kasus baru. Warga yang menemukann­ya adalah Aji Sugiono. Rabu (30/8) langkah kaki pria 45 tahun itu spontan terhenti ketika melihat bungkusan kresek di bantaran sungai Desa Kedungboco­k, Tarik. Iseng, dia mengambil bungkusan yang menghalang­i jalannya itu. Semula dia ingin membuangny­a ke sungai. Namun, Aji curiga karena isi kresek ternyata lumayan berat. Baunya juga tidak sedap. Merasa penasaran, Aji pun tertarik membukanya. Dia langsung terperanja­t begitu mengetahui isi bungkusan tersebut adalah mayat bayi. ”Ditemukan pukul 18.00,” kata Kapolsek Tarik AKP Sugianto kemarin (31/8). Selama ini Aji terbiasa memancing di sekitar lokasi jasad bayi malang itu ditemukan. Lokasinya tergolong sepi karena jauh dari wilayah permukiman. Sungai yang melintas juga cukup lebar dan arusnya tenang. ”Dekat jalanan kampung,” lanjut Sugianto. Menurut dia, saat itu Aji hendak pulang ke rumah. Dia sendirian menyusuri bantaran sungai. Eh, dia malah menemukan bungkusan berisi mayat bayi. ”Tidak banyak warga yang melintas di sana,” terangnya.

Setelah meletakkan mayat bayi ke tanah, Aji langsung mengabarka­n temuan itu kepada warga sekitar. Massa pun berduyun-duyun mendatangi lokasi. Sejumlah petugas yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, mereka tidak menemukan banyak petunjuk. Jasad bayi itu hanya terbungkus kain putih sebelum dimasukkan ke kresek.

”Dibawa ke RS Pusdik Gasum Porong,” ucap Sugianto. Diperkirak­an bayi itu belum lama dilahirkan. Sebab, tali pusarnya masih menempel ketika ditemukan. Dugaan sementara, bayi tersebut sengaja diaborsi atau memang lahir secara prematur. Indikasi itu muncul karena ukurannya lebih kecil daripada bayi pada umumnya. ”Menurut pemeriksaa­n medis, usianya sekitar tujuh bulan,” katanya.

Sugianto telah meminta jajarannya memeriksa data kelahiran di setiap rumah sakit dan bidan desa. Juga mencari adanya kemungkina­n dukun beranak yang membuka praktik secara diam-diam.

”Barangkali ada petunjuk agar pelakunya terungkap,” kata Sugianto. Kasus pembuangan bayi tersebut bukan kali pertama dalam tahun ini. Sudah ada lima kasus yang terjadi. (edi/c25/pri)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia