Jawa Pos

Telepon Terakhir Bilang Aku Dilempar Batu

Nanik Mendadak Harus Jadi Tulang Punggung Keluarga

-

SOLO – Belum kering air mata Nanik, 39, yang harus mengebumik­an sang suami tercinta Misdi, 51, Kamis (31/8). Meski masih hati dirundung duka, dia terlihat cukup tegar di hadapan tiga buah hatinya. Bukannya mengapa, dia memang tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan lantaran jalan terjal kehidupan masih perlu ditaklukka­n demi tiga anaknya.

Siapa sangka bekal sarapan terakhir yang biasa dibawakan Nanik kepada suaminya pada Rabu pagi (30/8) itu menjadi bekal makanan terakhir. Seperti biasa, dia selalu mengantar suami menuju pangkalan bus sebelum aktivitas rutin suami tercinta dimulai sebagai sopir bus patas PO EKA jurusan Surabaya–Magelang.

’’Kalau ada kesempatan, pasti suami saya telepon atau saya yang telepon duluan. Lha wong kalau pas suami saya di Surabaya kalau tidak saya bel pasti bisa bangun,’’ ucap Ninik menggambar­kan kebiasaan almarhum suami saat berbincang dengan Jawa Pos Radar Solo di kediamanny­a, Jetis, RT 3, RW 7, Kelurahan Sumber, Banjarsari, kemarin (1/9).

Seperti biasa, Nanik selalu mengecek keadaan Misdi satu setengah jam sebelum ditelepon balik oleh Misdi sekitar pukul 03.00 WIB. Nanik tidak menduga, dering telepon miliknya kala itu menjadi saat terakhir dia mendengar suara lantang sang suami. ’’Aku disawat (dilempar batu),’’ ujar Nanik menirukan suaminya.

Misdi setengah berteriak kala itu. Nanik sontak kaget mendengar kabar tersebut. Saat ditanya di mana kejadianny­a, Misdi mengungkap­kan bahwa pelemparan batu yang menembus kaca depan bagian kanan bawah kemudinya tersebut terjadi saat di Masaran, Sragen.

Kendati demikian, Misdi berusaha menenangka­n hati Nanik yang memang selalu khawatir dengan keadaannya. ’’Saya tanya itu katanya batunya besar. Tapi, katanya nggak apa-apa karena cuma kena kaki,’’ jelas Nanik.

Meski cukup waswas, Nanik mencoba tetap tenang menunggu kepulangan suami tercinta. Namun, kampungnya geger setelah sejumlah warga yang menghampir­i rumah Nanik membawa kabar bahwa suaminya tidak sadarkan diri di kursi kemudi bus. ’’ semaput nang bus,’’ ucap Nanik menirukan sejumlah warga.

Setibanya di lokasi yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari kediamanny­a, Nanik melihat posisi bus yang sedikit melenceng dari biasanya. Nanik semakin panik saat melihat suaminya lemas di bangku kemudi bus.

Tidak banyak pikir, Misdi langsung dilarikan ke Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. ’’Saat denyut nadinya dicek, ternyata suami saya meninggal. Terus saya minta langsung dibawa ke rumah saja,’’ tutur Nanik.

Tangisan pun pecah kala jenazah Misdi dikebumika­n di taman pemakaman umum Boto, Jetis, Kamis pukul 13.00 WIB. Sambil memandangi potret alm suami, seketika itu Nanik sadar, kalimat Misdi yang mengatakan jangan khawatir hanya untuk menutupi situasi yang sebenarnya. Pandangann­ya pun makin jelas setelah menanyakan kejadian yang sebenarnya kepada sejumlah teman sejawat Misdi.

’’Kalau lihat pecahan kaca dan mendengar cerita orang, saya baru yakin itu mengenai tubuh bagian atas suami saya, entah dada, entah kepala,’’ beber Nanik.

Diungkapka­n dia, 28 tahun bekerja sebagai sopir bus tidak pernah sekali pun suaminya memiliki musuh.

’’Saya tidak habis pikir rasa sakit apa yang ditahan suami saya saat itu. Tapi, suami saya bisa mengantar penumpang dengan selamat sebelum ajal menjemput itu sudah membuat kami sekeluarga bangga,’’ jelasnya.

Kini tanggung jawab membesarka­n tiga anak harus dia pikul sendiri. Anak pertama, Michael Richard Fernanda Putra, 15, saat ini kelas IX di SMP 27 Surakarta. Yang kedua, Angel Yulia Eka Putri, 12, saat ini kelas VI SDN Manahan. Anak nomor tiga Aeifhel Tri Andika, 9, kelas III SDN Sumber. (ves/c4/ami)

 ?? GRAFIS:DAVID PRASETYO/JAWA POS ?? nggak handphone Mbak... Mbak... bojomu ngopo kae, ketoke
GRAFIS:DAVID PRASETYO/JAWA POS nggak handphone Mbak... Mbak... bojomu ngopo kae, ketoke
 ?? SILVESTER KURNIAWAN RADAR SOLO ?? TUNJUKKAN FOTO AYAH: Dari kiri, Angel Yulia Eka Putri , Nanik, Aeifhel Tri Andika, dan Michael Richard Fernanda Putra.
SILVESTER KURNIAWAN RADAR SOLO TUNJUKKAN FOTO AYAH: Dari kiri, Angel Yulia Eka Putri , Nanik, Aeifhel Tri Andika, dan Michael Richard Fernanda Putra.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia