Jawa Pos

Hanyut saat Cuci Daging

Pamit ke Istri Hendak ke Sungai Brantas

-

TULUNGAGUN­G – Berpamitan kepada istri hendak mencuci daging kurban di Sungai Brantas, nasib Sumajianto, 47, hingga kini jutru belum diketahui. Warga Dusun Mbaron, Desa Boro, Kecamatan Kedungwaru, itu diduga terpeleset ketika mencuci daging dan hanyut dalam derasnya sungai.

Dia diketahuhi menghilang oleh keluarga ketika ditunggu selang dua jam ternyata tidak pulang. Saat dicek ke sungai, hanya ditemukan sepeda motor korban. Daging yang belum dicuci pun diketahui tergeletak di bibir sungai.

Berdasar informasi di lapangan, kejadian yang bersamaan dengan Hari Raya Idul Adha tersebut, korban saat itu sedang berkurban kambing.

Tentu, pagi itu korban sangat gembira ingin segera membagikan daging kepada tetangga. Lantas, setelah menyembeli­h sekitar pukul 10.00, daging yang sudah dipotong-potong dibawa ke sungai untuk dicuci. Namun, setelah ditunggutu­nggu, korban tak kunjung datang.

”Pak Maji (korban, Red) sedang dapat titipan kurban dari keluargany­a di Sumatera ingin daging segera dibagikan. Dan biar cepat, daging dicuci di Sungai Brantas. Tapi, setelah mencuci, dia tak kembali-kembali dari sungai hingga keluargany­a mencari,” ungkap Maryadi, warga sekitar yang juga tetangga korban.

Dia mengatakan, korban memang tidak bisa berenang. Sebab, korban bukan warga asli desa tersebut yang biasa berenang di sungai. ”Pak Maji itu aslinya bukan orang sini. Dia asli Sendang atau orang pegunungan yang kebanyakan tidak bisa berenang di sungai,” jelas Maryadi.

Sementara itu, informasi dari kepolisian, belum dipastikan penyebab korban hanyut di sungai. Sebab, suasana saat kejadian sepi sehingga tak ada saksi yang jelas. ”Benar ada kejadian orang hanyut di Sungai Brantas, tapi saat itu di sungai sedang sepi. Jadi, hanya ditemukan barang bukti berupa sepeda motor korban dan daging kambing di sekitar sungai,” ungkap Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto.

Menurut dia, korban berangkat ke sungai pukul 10.00 dengan sepeda motor Honda Supra 125. Dia membawa daging dan berpamitan kepada istrinya untuk mencuci daging ke sungai.

Lalu, korban tak kunjung pulang ke rumah hingga istrinya resah. Pukul 12.00, istri dan anak korban mencari ke sungai, tapi tak menemukann­ya. Sekitar pukul 14.00, keluarga menghubung­i polisi untuk meminta bantuan.

”Dugaan sementara, korban yang hendak mencuci daging kambing di bibir sungai terpeleset akibat permukaan sepatu yang licin. Korban diketahui memakai sepatu karet ketika berangkat,” jelas Purwanto. (oni/din/c25/diq)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia