Saatnya Garuda Berdansa
JAKARTA – Fiji? Tidak banyak yang tahu kiprah sepak bola negara di Samudera Pasifik yang berpenduduk tidak sampai satu juta jiwa itu. Mengacu pada daftar peringkat dunia yang dirilis FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia), Fiji berada di posisi ke-181. Hanya terpisah enam tingkat dari Indonesia di peringkat ke-175.
Kiprah timnas Fiji memang tidak mentereng. Mereka datang dengan mayoritas pemain muda yang miskin pengalaman. Rata-rata penggawa Fiji baru mencatat 3–7 kali pertandingan di ajang internasional. Wajar bila timnas senior dipre- diksi menang saat meladeni Fiji pada laga persahabatan di Stadion Patriot, Bekasi, sore ini (siaran langsung RCTI pukul 16.00 WIB).
Pelatih timnas Luis Milla pun memanggil pemain-pemain terbaik. Meski hanya mempunyai waktu yang terbatas karena baru pulang dari arena SEA Games di Kuala Lumpur, pelatih asal Spanyol itu tetap optimistis.
Barisan lini tengah Garuda akan diisi penggawa-penggawa berpengalaman. Sebut saja, Stefano Lilipaly, Bayu Pradana, Andik Vermansah, dan Rizky Pora. Mereka siap menopang duet penyerang yang kemungkinan diisi Boaz Solossa dan Irfan Bachdim.
’’Saya ingin ada visi yang jelas dari pertandingan ini. Lini tengah adalah posisi yang sangat strategis dan memegang peranan penting sepanjang game,’’ kata Milla. ’’Harapan terbesar saya adalah para pemain harus bisa menunjukkan karakter dan memainkan permainan bagus yang enak ditonton,’’ imbuh eks pelatih timnas Spanyol U-21 itu.
Komposisi lini belakang juga memberi jaminan aman. Milla menyiapkan Manahati Lestusen, Fachruddin Aryanto, Achmad Jufriyanto, dan Johan Alfarizi untuk membentengi gawang timnas. Formasi tersebut diharapkan memberikan rasa aman bagi lini tengah. ’’Jadi, konsentrasi pemain sudah lebih pada menyerang,’’ tutur pelatih 51 tahun itu.
Pertandingan tersebut menjadi tantangan baru bagi Milla. Sebab, itu adalah kali pertama dia memimpin timnas senior sejak ditunjuk oleh PSSI pada Januari lalu. Ini juga menjadi laga perdana bagi Boaz dkk setelah menjadi
runner-up Piala AFF 2016. Pada tiga pertandingan FIFA matchday sebelumnya, yakni melawan Myanmar, Puerto Rico, dan Kamboja, PSSI menurunkan timnas U-22.
Kehadiran Milla mendapat respect penggawa timnas. Andik Vermansah menyatakan, meski komunikasi Milla hanya menggunakan bahasa Spanyol, hal itu tidak menjadi masalah bagi para pemain. ’’Apalagi, strategi Milla tidak jauh berbeda dengan apa yang saya dapatkan di klub. Jadi, saya sudah bisa membayangkan kami akan bermain seperti apa,’’ ucap pemain yang membela klub Malaysia Selangor FA itu.
Di sisi lain, pelatih Fiji Christophe Gamel menyadari bahwa kekuatan sepak bola Indonesia lebih baik dari timnya. ’’Kami negara kecil,’’ ungkapnya. (ben/c20/ ca)