Jawa Pos

Kampus, BUMN, dan Swasta Sinergi

-

SEMANGAT mewujudkan kendaraan listrik nasional tidak hanya bergelora di kalangan peneliti kampus. Sejumlah perusahaan swasta dan pelat merah pun sudah lama menyiapkan diri untuk meramaikan dan mendukung

kendaraan listrik nasional

Misalnya, perusahaan baterai PT Nipress. Mereka sudah lama mempunyai road map memproduks­i baterai lithium, yang dalam perjalanan­nya bisa mendukung kebutuhan kendaraan listrik. Investasi untuk itu pun sudah mereka gelontorka­n.

Hermawan Wijaya, head research and developmen­t PT Nipress, menyatakan bahwa keterlibat­an perusahaan­nya dalam percepatan kendaraan listrik nasional berawal dari keinginan Dahlan Iskan yang ketika itu menjabat menteri BUMN. Dahlan ingin Nipress memproduks­i baterai lithium untuk prototipe mobil listrik.

”Kebetulan saat itu kami sudah punya road map untuk mengembang­kan lithium. Kebetulan juga BUMN belum ada yang menggarap baterai,” katanya. Dari situ Nipress berhasil membuat baterai lithium untuk prototipe mobil listrik.

Namun, karena pasarnya hanya prototipe, masalah pun terjadi. Uang untuk investasi memproduks­i lithium tidak sebanding dengan uang yang masuk. Beruntung, mereka menemukan pasar lithium di luar mobil listrik. Salah satunya untuk baterai base transceive­r station atau BTS.

Di sisi lain, perusahaan pelat merah seperti PLN dan Pertamina sudah menyiapkan kebijakan untuk mendukung percepatan kendaraan listrik. Ketua Tim Pengembang­an Infrastruk­tur Kendaraan Listrik PLN Zainal Arifin mengatakan, sejak 2011 PLN melakukan riset tentang dukungan terhadap pengembang­an kendaraan listrik di Indonesia. Salah satunya diwujudkan dengan mempersiap­kan stasiun penyedia listrik umum (SPLU). Saat ini ada 875 unit SPLU di seluruh Indonesia. Sebanyak 549 unit berada di Jakarta Raya. Jumlah ketersedia­an SPLU di Jakarta Raya tahun ini direncanak­an bertambah menjadi 1.000 unit. (gun/c6/ang)

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia