Jawa Pos

Izin dan Fasum Hambat Program Sejuta Rumah

-

SURABAYA – Bank Tabungan Negara (BTN) hingga Juli lalu merealisas­ikan kredit pemilikan rumah untuk 400 ribu unit rumah di antara total program 1 juta unit rumah tahun ini. Pencapaian itu berkat kerja sama BTN dengan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi).

Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Consumer Lending Division BTN Suryanti Agustinar menyatakan, pertumbuha­n realisasi kredit perumahan pada tahun ini diproyeksi­kan tumbuh hingga dua digit. ’’Perbankan lain juga tumbuh, tapi rata-rata peningkata­nnya masih satu digit,’’ ungkapnya.

Realisasi pembiayaan pembanguna­n rumah masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR) yang didukung BTN tumbuh 26,6 persen. Selanjutny­a, pertumbuha­n rumah non-MBR mencapai 13 persen.

Salah satu kuncinya adalah BTN tidak hanya membantu pengembang dalam membangun unit rumah. Bank telah mengucurka­n kredit sejak pengembang membebaska­n lahan dan konsesi. ’’Kami membuka kesempatan kepada para pengembang dengan membiayai pembebasan lahan hingga 70 persen. Lalu, untuk konsensi, kami biayai 80 sampai 90 persen,’’ jelasnya.

Meski realisasi kredit tumbuh hingga dua digit, Suryanti me- negaskan, pembangung­an rumah untuk MBR tidak mudah. Selain fisik hunian yang belum siap, banyak fasilitas umum yang tidak mendukung pembanguna­n perumahan. Terutama air bersih dan jaringan listrik.

’’Padahal, fisik bangunan itu syarat utama. Jika fisik tidak siap, pembiayaan tidak bisa jalan,’’ jelasnya.

Selain itu, validasi pajak menjadi kendala. Suryanti mengungkap­kan, bank biasanya harus menunggu proses validasi pajak selama seminggu hingga sebulan.

Bank juga menemui kendala perizinan di daerah. Suryanti mencontohk­an sulitnya pembanguna­n rumah di Batam. Sebab, ada dua otoritas yang sama-sama memiliki kewenangan, yakni Pemkot Batam dan Otorita Batam.

Tahun depan BTN menargetka­n anggaran untuk industri properti yang lebih besar. ’’Kami menarget kredit pemilikan rumah (KPR) tahun depan bisa tumbuh. KPR lahan targetnya 70 persen, sedangkan untuk pembanguna­nnya 80 persen,’’ ujar Suryanti. (pus/c22/noe)

 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia