Tes Bom Nuklir Picu Gempa 6,3 SR
Kim Jong-un Buktikan Ancamannya Nyata
SEOUL – Ri Chun-hee kembali muncul di layar kaca. Kemarin (3/9) penyiar kawakan Korean Central News Agency alias KCNA tersebut mengumumkan keberhasilan uji coba nuklir Korea Utara (Korut). Itu merupakan uji coba ke-6 dan kekuatannya lima atau enam kali lebih dahsyat ketimbang sebelumnya. PBB dan negaranegara Barat pun langsung mengecam Korut.
”Kesuksesan yang sempurna,” ujar Ri dengan tegas dari studio dengan latar belakang Gunung Paektu yang berada di perbatasan Korut-Tiongkok. Berbalut busana tradisional Korut, joseon-ot atau choson chogori, perempuan berusia 74 tahun itu tersenyum lebar setelah mengumumkan kesuksesan program nuklir Pyongyang. Dia mengatakan bahwa rezim Kim Jong-un baru saja mengujicobakan bom hidrogen yang bisa diusung rudal balistik Korut.
Saat Ri muncul di layar kaca, warga Korut yang rata- rata
tidak up- date informasi langsung paham bahwa Pyongyang baru saja unjuk kekuatan nuklir. Bagi rezim Jongun, Ri adalah simbol kesuksesan. Bagi rakyat Korut, Ri adalah kebanggaan. Tapi, bagi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya serta sebagian besar penduduk dunia, Ri adalah sinyal buruk.
Dari Seoul, pejabat Badan Meteorologi Nasional menyatakan bahwa dampak uji coba nuklir Korut itu sangat terasa di negerinya. Sebab, sebagian penduduk Korsel merasakan getaran hebat setara gempa kemarin.
”Gempa palsu akibat ledakan bom nuklir itu berkekuatan 6,3 skala Richter,” terang juru bicara USGS, lembaga survei geologi AS. Episentrum alias pusat getaran berasal dari fasilitas nuklir Korut di Desa Punggye-ri, Kilju County, Provinsi North Hamgyong. Lima uji coba nuklir sebelumnya juga selalu dilakukan di lokasi yang sama. Yakni, pada 2006, 2009, 2013, dan dua kali pada 2016.
Lee Mi-sun, kepala Badan Meteorologi Korea, mengatakan bahwa skala getaran yang terasa akibat ledakan bom hidrogen kali ini lima atau enam kali lebih besar daripada uji coba ke-5. Namun, kantor berita Yonhap menyebut kekuatan ledakan dalam uji coba kali ini 9,8 kali lipat lebih besar daripada sebelumnya.
”Korut mengabaikan peringatan yang sudah berkali-kali disampaikan oleh masyarakat internasional dan nekat melakukan uji coba nuklir. Ini tidak bisa dibiarkan,” kata Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe. Melalui Kementerian Luar Negeri, Tiongkok pun menyayangkan kenekatan Pyongyang. Kemarahan juga ditunjukkan AS dan Prancis. (AFP/Reuters/BBC/hep/c6/any)