Bom Hidrogen Lebih Destruktif daripada Atom
KORUT mengklaim bom hidrogen yang diujicobakan di bawah tanah kemarin punya daya rusak yang sangat tinggi. Sekali diledakkan, bom tersebut bisa menimbulkan kerusakan yang jauh lebih parah daripada bom atom biasa. Lantas, apa beda bom hidrogen dan bom atom biasa?
Sebelumnya, Korut selalu mengujicobakan bom atom. Yakni, bom yang kekuatan ledaknya dipengaruhi reaksi fisi (pemisahan) antaratom di dalamnya. Dalam reaksi itu, atom-atom yang membentuk senjata me- matikan tersebut terlepas dan menghasilkan energi yang besar. Itu sama seperti bom yang Amerika Serikat (AS) jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada ujung Perang Dunia II lalu.
’’Reaksi fisi bom atom Hiroshima dan Nagasaki tersebut menghasilkan daya ledak yang sama kuatnya dengan 15 sampai 20 kiloton TNT,’’ terang jubir Union of Concerned Scientists sebagaimana dilansir USA Today kemarin.
Bom atom Little Boy yang AS jatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 itu menimbulkan kerusakan parah dan merenggut 129 ribu jiwa. Sampai sekarang, Little Boy masih diakui sebagai bom atom paling kuat.
Tapi, Korut segera mengubahnya. Bom hidrogen yang Pyongyang uji cobakan kemarin berbeda dengan Little Boy. Kekuatan ledak bom hidrogen tersebut dihasilkan dari reaksi fusi (penggabungan) atomatom di dalamnya. Lewat reaksi fusi, atom mampu menghasilkan energi yang jauh lebih besar.
Pada November 1952, AS pernah mengujicobakan bom hidrogen. Saat itu daya ledak yang dihasilkan setara dengan 10.000 kiloton TNT. ’’Jika klaim tentang bom hidrogen itu benar, Korut akan masuk dalam kelompok yang sama dengan AS, Rusia, Inggris, Prancis, dan Tiongkok. Hanya negaranegara tersebut yang selama ini punya bom hidrogen,’’ terang jubir Union of Concerned Scientists. (usatoday/hep/ c22/c22/any)