Ribuan Balon Indah Hiasi Langit
Festival Perdana di Bumi Reog
PONOROGO – Tradisi balon udara di Ponorogo yang sering kali dianggap membahayakan penerbangan kini diformat berbeda. Lebih menarik dan menghibur. Dan tentunya, aman. Itu ditandai suksesnya festival balon udara di lapangan Desa Nongkodono, Kauman, kemarin (3/9). Festival diikuti 46 tim dari 21 kecamatan di Ponorogo.
Heru Susanto, koordinator kegiatan, mengatakan, festival balon udara kali pertama digelar. Peserta unjuk karya saat balon udara diterbangkan bersamaan. Setelah berhasil diterbangkan, balon udara dibiarkan sekitar satu jam. Setelah itu, balon tersebut diturunkan lagi dengan tali yang sudah dipasang sebelumnya. ’’Setelah selesai penilaian, baru diturunkan lagi balonnya,’’ jelasnya.
Pria yang juga pengurus GP Ansor Ponorogo itu menambahkan, balon udara terbaik diambil untuk empat kategori. Yakni, kategori terbaik, terindah, terkompak, dan terunik. Melihat antusias peserta dan pengunjung, ke depan festival dapat menjadi ikon baru wisata di Ponorogo.
Kapolres Ponorogo AKBP Suryo Sudarmadi menjelaskan, pihaknya bangga dengan kegiatan festival balon udara. Sebab, itu perdana di Bumi Reog. Gagasan awal festival balon udara muncul setelah ada pelarangan dari pemerintah. Alasannya, dapat mengancam keselamatan penerbangan.
Sebagaimana diketahui, tradisi menerbangkan balon udara tidak hanya dila- kukan di Ponorogo, tapi juga di daerah lain seperti Trenggalek dan Wonosobo. ’’Dengan festival balon udara ini, diharapkan dapat menjawab permintaan masyarakat. Terutama mereka yang ingin agar tradisi balon udara di Ponorogo tidak dihilangkan,’’ paparnya.
Mariyun, salah seorang peserta dari Desa Nongkodono, Kauman, mengungkapkan, festival balon udara layak kembali digelar. Itu akan menjadi tontonan menarik bagi warga sekaligus melestarikan tradisi di Ponorogo. (tif/irw/c17/end)