Alarm Bahaya buat Joko Tingkir
GIANYAR – Alarm bahaya harus segera dinyalakan Persela Lamongan. Sebab, jurang degradasi kian menganga di hadapannya. Apalagi, dalam pertandingan lanjutan Liga 1 pada pekan ke-23 kemarin (3/9), Laskar Joko Tingkir –julukan Persela– dibantai 1-5 oleh tuan rumah Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Bali United yang dalam beberapa laga terakhir begitu tajam kembali me n g amuk dengan lima gol yang dicetak Sylvano Comvalius pada menit ke-49’ dan 75, Nick van der Velden ( 67’), Irfan Bachdim (85’), dan M. Taufiq (89’). Satu gol Persela dicetak Jose ’’Coelho’’ Barbossa (80’).
Kekalahan itu membuat Persela semakin kesulitan. Mereka terus berada satu setrip di atas zona degradasi. Mereka menempati posisi ke-15 dengan meraih 24 poin alias hanya unggul lima angka atas Perseru Serui yang berada di posisi teratas zona degradasi atau tepatnya posisi ke-16.
Nah, kalau ingin bertahan, Persela harus mati-matian untuk menang dalam 12 laga sisa. Terutama di enam laga kandangnya. Sebab, jika mereka berhasil menyapu bersih laga kandang di Stadion Surajaya, Lamongan, Perseru bakal sulit mengejar. Perseru hanya punya sisa lima laga kandang.
Pelatih Persela Heri Kiswanto mengatakan, kekalahan telak timnya berawal dari gol cepat Sylvano pada awal babak kedua. Samsul Arif dkk langsung drop. Belum sempat bangkit, counter attack dari lawan membuat pertahanannya kocar-kacir. ’’Empat gol selanjutnya beruntun, posisi anak-anak juga kacau,’’ ujarnya.
Herkis –sapaan Heri Kiswanto– menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi hal itu saat turun minum. Dia sudah meminta anak asuhnya untuk fokus di babak kedua karena Bali United bakal menyerang habis-habisan. ’’Tapi, ya ternyata konsentrasi anak-anak tidak maksimal. Ini menjadi pem- belajaran untuk kami,’’ jelasnya.
Kemenangan Bali United atas Persela kemarin malam kian menegaskan betapa berbahayanya lini depan anak asuh Widodo C. Putro itu. Serdadu Tridatu –julukan Bali United– menjadi tim paling subur di Liga 1 hingga kini. Mereka mencetak 52 gol dan menempatkan Sylvano sebagai pemain paling produktif dengan mencatatkan 25 gol.
Dalam 23 laga yang sudah dilakoni, jika menang, Bali United hampir selalu mencetak lebih dari dua gol. Tercatat, di antara total 14 kemenangan yang sudah didapat, hanya empat kemenangan bermargin kurang dari 3 gol. Yakni, saat menang 1-0 di kandang Persela (30/4), 2-0 melawan Semen Padang (4/5), Persib Bandung 1-0 (31/5), dan Persiba Balikpapan 2-0 (5/7).
Pelatih Bali United Widodo C. Putro mengungkapkan, sebenarnya timnya mengalami deadlock di babak pertama. Mayoritas pemain Persela yang menumpuk di lini pertahanan sempat menyulitkan Fadil Sausu dkk untuk mencetak gol. ’’Lalu, saya coba masukkan Irfan (Bachdim) dan Stefano (Lilipaly) menjelang berakhirnya babak pertama untuk membongkar pertahanan Persela,’’ terangnya. ( rid/ c4/ ham)