IPAM PDAM Tak Bekerja Maksimal
Harus Optimalkan 1.000 LPS untuk 56.000 Pelanggan
SURABAYA – Seperempat pelanggan PDAM kekurangan air. Sebanyak 125 ribu pelanggan hanya mendapat air di bawah 10 meter kubik per bulan. Padahal, kapasitas produksi instalasi pengolahan air minum (IPAM) yang dimiliki PDAM mencapai 10.830 liter per second (lps). Seharusnya kapasitas tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan air pelanggan.
Dirut PDAM Mujiaman Sukirno menganalisis penyebab kekurangan air itu. Menurut dia, sejumlah IPAM dan reservoir tidak bekerja sesuai kapasitasnya. Ada 1.000 lps air yang tidak dioptimalkan. Padahal, produksi air tersebut bisa digunakan 56 ribu pelanggan. Jika di tiap-tiap rumah pelanggan terdapat 5–6 orang, akan ada 300 ribu warga yang teraliri air. ”Kita kejar angka itu,” kata alumnus Teknik Kimia ITS tersebut.
Dia mencontohkan reservoir di Putat Gede. Kapasitas tempat penampung air tersebut mencapai 2.000 lps. Namun, setelah dicek di lapangan, ternyata hanya 1.700 lps yang mengalir. Penyebabnya, empat pompa yang mengalirkan air ke pipa pelanggan tidak bekerja maksimal. Tegangan listrik tidak cukup.
Hal itu terjadi selama bertahun-tahun. Di antara empat pompa, hanya tiga yang difungsikan. Mujiaman lantas meminta petugas untuk menghubungi PLN agar daya listrik ditambah. Selama ini penambahan daya listrik dianggap terlalu mahal. Butuh Rp 1,5 miliar untuk merealisasikannya. Sebaliknya, Mujiaman menganggap pengoptimalan alat yang ada lebih murah ketimbang membuat reservoir baru.
Sebagian besar air tidak mengalir lantaran lokasi rumah pelanggan jauh dari IPAM. Sementara itu, pompa penerus belum ada. Kini Mujiaman sudah mengetahui semua permasalahan terkait dengan pro- duksi air. Target selanjutnya ialah mengoptimalkan 500 lps air yang seharusnya bisa diproduksi. Pengoptimalan juga dilakukan di IPAM. Perlu modernisasi alat dan perluasan penampung air.
Selain problem IPAM dan reservoir, ada permasalahan eksternal. Banyak pencurian air. Terungkap 3.000 kasus pencurian air pada 2016, sedangkan tahun ini masih 1.300 kasus. Bukan hanya permukiman, sejumlah perusahaan juga terbukti mencuri air.
Mujiaman juga memperketat pencatatan meter air. Selama ini ada sejumlah warga yang menulis sendiri meter air. Sebanyak 45 petugas pencatatan diharapkan tidak percaya begitu saja. Petugas harus memotret sendiri kondisi terakhir meter air. ”Setelah kita ketati, ada berapa miliar itu pendapatan yang kembali,” ucap pejabat yang baru dilantik pada 16 Juni lalu tersebut.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Ahmad Zakaria meminta aset PDAM segera diaudit. Perlu ada pendataan pompa, pipa, dan sejumlah reservoir. ”Terutama yang melintasi 125 ribu pelanggan itu,” ujar politikus PKS tersebut. (sal/c7/ano)